Tawuran

Sulit Atasi Tawuran, Politisi PSI Minta Pemprov DKI Tiru Luar Negeri, Anak Nakal Orangtua Kena Denda

Politisi PSI Justin Adrian memberikan masukan pada Pemprov DKI untuk atasi tawuran. Sebab berbagai upaya sudah dilakukan, namun tak efektif.

Istimewa
ATASI TAWURAN - Politisi PSI Justin Adrian Untayana mengusulkan agar Pemprov DKI Jakarta menerapkan sanksi denda pada orangtua yang anaknya nakal seperti ikut tawuran. Aturan ini juga berlaku di luar negeri. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Legislator DKI Jakarta Justin Adrian Untayana berbicara blak-blakan mengenai aksi tawuran yang marak  terjadi di kalangan pelajar maupun masyarakat.

Tawuran adalah perkelahian massal atau perkelahian yang dilakukan secara beramai-ramai, biasanya melibatkan kelompok pelajar atau masyarakat. 

Tawuran merupakan bentuk kenakalan remaja dan kekerasan yang dapat menimbulkan kerugian materi dan non-materi bagi individu, keluarga, dan masyarakat. 

Baca juga: Ibu Pelajar SMK Korban Penyiraman Air Keras Puas Polres Metro Jakut Tangkap Pelaku dan Beri Santunan

Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta ini memandang, para siswa yang terlibat tawuran tidak takut dengan ancaman pencabutan program sosial Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus dari pemerintah.

Tidak hanya itu, mereka juga tidak takut dengan bahaya yang mengancam diri sendiri, seperti kematian maupun cacatnya organ tubuh akibat bentrokan tersebut.

“Untuk siswa-siswa ini saya kira sudah tidak efektif lagi untuk pencabutan KJP," kata Justin, Selasa (5/8/2025).

"Mereka mati saja tidak takut. Jadi saya kira orangtua sudah waktunya memikul juga tanggung jawab untuk anak-anak di bawah umur,” imbuhnya.

Baca juga: Penyiraman Air Keras di Koja Jakut, Pelakunya Berstatus Pelajar, Aksinya Dilakukan Acak

Menurutnya, tanggung jawab yang dapat dipikul oleh orangtua kepada anak-anaknya adalah dikenakan denda.

Pemerintah daerah, kata dia, harus mengambil sikap yang lebih tegas lagi kepada siswa maupun orangtuanya.

Aksi tawuran dinilai tidak hanya merugikan masyarakat sebagai pengguna jalan, tapi berpotensi hilangnya nyawa anak-anak yang terlibat dari aksi tersebut.

Kata Justin, Pemerintah DKI bisa mengadopsi kebijakan dari kota yang ada di negara lain.

Dia menyebut, banyak kota-kota lain di dunia yang telah menerapkan sanksi denda kepada orangtua karena anaknya membuat masalah.

“Saya kira sudah waktunya untuk menerapkan sanksi bagi orangtua yang anaknya terlibat dengan kegiatan-kegiatan kekerasan seperti ini," ucapnya. 

"Karena di luar negeri pun anak bolos, orangtua bisa kena denda sampai dengan kurungan,” imbuhnya.

Menurut Justin, sanksi denda diberikan sebagai bentuk tanggung jawab orangtua kepada anaknya ketika berbaur dengan masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved