Kecelakaan Pesawat
Disambut Tangis Keluarga, Jenazah Marsma TNI Fajar Adriyanto Tiba di Rumah Duka di Pancoran Jaksel
Kedatangan jenazah yang dimasukkan ke dalam peti warna putih tersebut mendapat sambutan dari pelayat.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q
WARTAKOTALIVE.COM, PANCORAN - Jenazah Marsma TNI Fajar Adriyanto tiba di rumah duka di Jalan Triloka XI, Komplek TNI AU, kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (3/8/2025) sore.
Pantauan Wartakotalive.com, tampak mobil ambulans jenis Toyota Alphard putih berpelat nomor B 1088 SHH yang membawa jenazah Fajar tiba sekira pukul 15.20 WIB.
Selanjutnya, beberapa anggota TNI tampak menurunkan peti jenazah dan menyemayamkannya di rumah duka.
Kedatangan jenazah yang dimasukkan ke dalam peti warna putih tersebut mendapat sambutan dari pelayat.
Tampak salah satu anggota keluarga menangis begitu turun dari mobil ambulans.
Sebelumnya, suasana duka menyelimuti rumah duka Marsma TNI Fajar Adriyanto di Jalan Triloka XI, Komplek TNI AU, kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Baca juga: Kesaksian Warga sebelum Pesawat Jatuh ke Kuburan: Pesawat Terbang Miring, Ada Bunyi Gemuruh Kencang
Diketahui, kecelakaan pesawat latih sipil Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu (3/8/2025) pagi, menewaskan Marsma TNI Fajar Adriyanto
Pantauan Wartakotalive.com di kediaman pukul 13.45 WIB, rumah duka almarhum Marsma TNI Fajar Adriyanto telah dipenuhi keluarga dan kerabat yang datang melayat.
Adapun tenda saat ini tengah didirikan dan bangku-bangku sudah berada di halaman rumah duka.
Karangan bunga datang dari Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa.
Belum ada keterangan apapun terkait kedatangan jenazah Marsma TNI Fajar Adriyanto.
Diberitakan sebelumnya, sebuah pesawat dikabarkan jatuh di Tempat Pemakaman Umum Kampung Astana RT 02/01, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/8/2025).
Pesawat latih jenis gantole dengan nomor ekor GT 500 PK-S126 ini membawa dua orang penumpang.
Satu orang dilaporkan tewas dan satu lainnya kiritis.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Warta Kota, peristiwa ini terjadi pada Minggu pagi sekira pukul 10.00 WIB.
Pesawat tersebut diduga terbang dari Lanud Pondok Cabe.
Sinwan, warga Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor mengaku terkejut dengan jatuhnya pesawat di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
"Sebelum mendarat darurat, pesawat sempat terlihat berputar di udara di atas kawasan komplek BTN PGRI Ciampea," kata Sinwan saat dihubungi pada Minggu (3/8/2025).
Dia menjelaskan peswat jatuh pada saat warga tengah melakukan kerja bakti.
"Kami melihat ada pesawat mendarat darurat tidak jauh dari areal perkebunan dan lahan pemakaman di RT 2 RW 1 Desa Benteng, Kecamatan Ciampea," bebernya.
Sinwan mengungkapkan ada satu orang korban meninggal dunia dan satu mengalami luka parah akibat jatuhnya pesawat ini.
"Korban dilarikan ke Rumah Sakit Lanud Atang Sanjaya (ATS)," tandasnya.
Kesaksian warga soal kecelakaan pesawat
Warga menceritakan detik-detik pesawat latih terjatuh di kawasan tempat pemakaman umum (TPU) Benteng, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu (3/8/2025).
Warga sebelumnya melihat pesawat itu terbang tak terkendali.
Pesawat itu terbang berputar-putar dalam kondisi miring.
Sesaat kemudian, pesawat menukik jatuh di area TPU
Dalam peristiwa tersebut, satu pilot pesawat latih ini dikabarkan meninggal dunia dan satu sipil yang sedang berada di dalam pesawat itu mengalami luka.
Warga sekitar Enjat Sudrajat mengatakan, kejadian ini terjadi sekira pagi tadi.
Saat itu, pesawat berputar-putar rendah dan tiba-tiba langsung terjatuh.
Baca juga: Sosok Marsma TNI Fajar Adriyanto Korban Tewas Pesawat Jatuh di Ciampea Bogor
“Saya melihat pesawat itu miring. Dan saya lihat coba untuk naik lagi. Tapi, tiba-tiba jatuh,” kata Enjat kepada TribunnewsBogor.com di lokasi.
Saat hendak jatuh, Enjat mendengar suara gemuruh yang sangat kencang.
“Gemuruh aja gitu. Lumayan kencang. Cuman gak lama suaranya karena langsung jatuh kan,” ujarnya.
Tidak ada ledakan dalam kejadian pesawat jatuh ini.
“Saya gak denger ada ledakan,” ujarnya.
Sementara itu, pantauan TribunnewsBogor.com, pukul 11.15 WIB, bangkai pesawat ini sudah ditutupi menggunakan terpal.
Warga terus berbondong-bondong untuk melihat pesawat jatuh ini.
Beberapa anggota polisi dan TNI berjaga di lokasi.
Garis polisi pun saat ini sudah dipasang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Warta Kota, peristiwa ini terjadi pada Minggu pagi sekira pukul 10.00 WIB.
Pesawat tersebut diduga terbang dari Lanud Pondok Cabe.
Sinwan, warga Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor mengaku terkejut dengan jatuhnya pesawat di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
"Sebelum mendarat darurat, pesawat sempat terlihat berputar di udara di atas kawasan komplek BTN PGRI Ciampea," kata Sinwan saat dihubungi pada Minggu (3/8/2025).
Dia menjelaskan peswat jatuh pada saat warga tengah melakukan kerja bakti.
"Kami melihat ada pesawat mendarat darurat tidak jauh dari areal perkebunan dan lahan pemakaman di RT 2 RW 1 Desa Benteng, Kecamatan Ciampea," bebernya.
Sinwan mengungkapkan ada satu orang korban meninggal dunia dan satu mengalami luka parah akibat jatuhnya pesawat ini.
"Korban di larikan ke Rumah Sakit Lanud Atang Sanjaya (ATS)," tandasnya
Sosok Marsma TNI Fajar Adriyanto
Inilah sosok pilot pesawat olahraga yang jatuh di arena tempat pemakaman umum (TPU) Desa Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/8/2025).
Marsma TNI Fajar Adriyanto meninggal dalam kecelakaan pesawat latih sipil di Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/8/2025).
Fajar Adriyanto merupakan mantan Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispen AU).
“Informasi sementara beliau sampai di rumah sakit dalam keadaan meninggal. Tapi, yang penerbang satunya luka berat,” ujar Kadispen AU Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana.
Berdasarkan rilis Dispen TNI AU, pesawat latih sipil Microlight Fixedwing Quicksilver GT500, dengan register PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), itu lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB, dalam rangka misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara, sekaligus pembinaan dan pemeliharaan kemampuan.

Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat yang diawaki dua orang itu mengalami hilang kontak dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana.
Marsma TNI Fajar Adriyanto dikenal sebagai sosok berdedikasi tinggi di TNI AU.
Ia pernah terlibat dalam peristiwa udara dengan pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Laut Amerika Serikat di langit Bawean pada tahun 2003.
Wakasau Menyebut Sosok Marsma Fajar Adriyanto Periang dan Ramah |
![]() |
---|
Eks Wakapolri Komjen Purn Nanan Soekarna Nyaris Jadi Korban Pesawat Jatuh di Bogor |
![]() |
---|
Dimakamkan di Jawa Timur, Jenazah Marsma Fajar Adriyanto Akan Diterbangkan dengan Hercules |
![]() |
---|
Marsma Fajar Adriyanto Gugur, Anak dan Istri Berpelukan dalam Tangis |
![]() |
---|
Eks Wakapolri Nanan Soekarna Sempat Diajak Terbang Marsma Fajar Sebelum Pesawat Jatuh di Bogor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.