Berduka, Ini Kenangan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Bersama Mendiang Marsma Fajar Adriyanto

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melayat ke rumah duka Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto, Minggu (3/8/2025) malam.

Marsma Fajar Adriyanto adalah mantan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU) yang gugur dalam peristiwa kecelakaan pesawat latih di Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu pagi.

Rumah duka berada di Komplek TNI AU, Jalan Triloka XI, Pancoran, Jakarta Selatan.

Baca juga: Ini Kabar Terbaru Penerbang Roni setelah Kecelakaan Pesawat Latih bersama Marsma TNI Fajar Adriyanto

Panglima TNI tiba di rumah duka pukul 18.28 WIB.

Agus Subiyanto mengenang mendiang Marsma Fajar sebagai pribadi yang hangat dan murah senyum.

"Beliau itu senyum terus, selalu senyum," kata Agus Subiyanto.

Baca juga: Diterbangkan dengan Pesawat Hercules, Jenazah Marsma Fajar akan Dimakamkan di Probolinggo

Ia pernah menempuh pendidikan bersama Marsma Fajar di Sekolah Staf dan Komando TNI (Sesko TNI) pada 2014–2015.

"Kami sekolah bareng waktu Sesko TNI, 2014–2015, mudah-mudahan amal baik beliau diterima Allah SWT dan ditempatkan di sisi-Nya," kata Agus Subiyanto.

Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Wakasau), Marsekal Madya TNI Tedi Rizalihadi, menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian Marsma Fajar.

Baca juga: Kecelakaan Pesawat Latih yang Tewaskan Marsma Fajar, Bangkainya Ditutup Terpal Kini Dipotong-potong

Menurutnya, almarhum merupakan pribadi yang ceria, humanis, dan aktif dalam kegiatan pembinaan olahraga dirgantara di bawah naungan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).

"Beliau ini riang, cukup humanis dan beberapa kali menangani kegiatan olahraga dirgantara," kata Tedi Rizalihadi.

"Beliau aktif membina rekan-rekan yang hobi di olahraga dirgantara dalam naungan FASI," ujarnya.

Baca juga: Kesaksian Warga sebelum Pesawat Jatuh ke Kuburan: Pesawat Terbang Miring, Ada Bunyi Gemuruh Kencang

Mendiang Marsma Fajar Adriyanto adalah lulusan AAU 1992 dan penerbang tempur F-16 dengan call sign Red Wolf. 

Ia pernah mengemban berbagai jabatan strategis, antara lain Komandan Skadron Udara 3, Danlanud Manuhua, Kadispenau, Kapuspotdirga, Aspotdirga Kaskoopsudnas, dan terakhir Kapoksahli Kodiklatau. 

Ia menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah TNI AU, termasuk keterlibatannya dalam peristiwa udara dengan pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Laut Amerika Serikat di langit Bawean tahun 2003. (m31)