Berita Karawang

Kebijakan Dedi Mulyadi Malah Blunder, Picu Kemacetan di Karawang Tiap Pagi

Kebijakan Dedi Mulyadi Soal Jam Masuk Sekolah Bikin Karawang Macet, Ini Penyebabnya

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dwi Rizki
warta kota/muh azzam
MACET - Terjadi kemacetan arus lalu lintas di Cengkong, Kecamatan Purwasari, Karawang, Jawa Barat pada hari pertama masuk sekolah, Senin (14/7/2025). Hal ini akibat jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB. 

WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Karawang mengakui terjadi peningkatan volume kendaraan pada pagi hari usai adanya kebijakan masuk sekolah pukul 06.30 WIB.

Plt. Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Karawang, Ade Syarifuddin menyebutkan peningkatan arus lalu lintas tejadi pagi hari.

Peningkatan itu imbas pemberangkatan siswa menjadi bentrok dengan karyawan-karyawan yang bekerja di perusahaan.

Banyak siswa dan orangtua yang menggunakan kendaraan pribadi untuk berangkat maupun mengantar anak ke sekolah.

Baca juga: Pesan Kakorlantas Irjen Agus kepada Anggota: Tugas Negara Utama, Pelayanan Publik Prioritas

“Ini berdampak langsung terhadap kepadatan lalu lintas, khususnya di jam 06.00 hingga 08.00 pagi,” ujarnya pada Sabtu (26/7/2025).

Ade menerangkan, lonjakan volume kendaraan terjadi setidaknya di 3 ruas jalan perkotaan Karawang, seperti Jalan Arteri Galuh Mas dengan volume motor 1.300 unit, dan mobil pribadi 514 unit.

Kemudian Jalan Ahmad Yani, volume kendaraan motor 3.107 unit, dan mobil pribadi 1.026 unit. Terakhir Jalan Tuparev, volume motor 2.611 unit dan mobil pribadi 900 unit.

“Itu terjadi pada pukul 06.00 hingga pukul 08.00 WIB. Kalau di luar jam masuk sekolah, kepadatan tidak terlalu tinggi. Artinya memang dampak kebijakan ini terasa pada waktu tertentu,” katanya.

Sebelumnya, Terjadi kemacetan arus lalu lintas di sejumlah jalanan di wilayah Karawang, Jawa Barat pada hari pertama masuk sekolah pada Senin (14/7/2025).

Berdasarkan pantauan kemacetan terjadi di wilayah Cengkong, Purwasari mulai pukul 06.10 WIB. Kepadatan kendaraan terjadi di pertigaan Cengkong dekat kantor desa.

Tingginya volume kendaraan karena berbarengan orangtua antar anaknya sekolah maupun para pekerja yang hendak berangkat kerja. Ditambah, kendaraan yang tidak saling mengalah membuat arus sempat tidak bergerak.

Akibatnya, banyak para orangtua yang terpaksa turun dari sepeda motornya untuk melanjutkan ke sekolah dengan berjalan kaki karena takut telat masuk sekolah pukul 06.30 WIB.

Sejumlah pengendara juga mengeluhkan hal tersebut, terutama para pekerja yang terkena imbas akibat kepadatan arus kendaraan tersebut.

"Engga biasanya kayak gini, ini tuh gara-gara kebijakan masuk sekolah pukul 06.30 WIB. Jadi bareng sama yang kerja," keluh Yono.

Yono mengaku pasrah jika harus ketinggalan jemputan untuk berangkat kerja di pabrik daerah kawasan industri KIIC Karawang Barat.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved