Pendidikan
Rektor UPNVJ: Kurikulum Relevan dan Balai Pelatihan Mahasiswa Cegah Sarjana Nganggur
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jakarta melakukan penyesuaian kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dunia industri.
Penulis: Mochamad Dipa Anggara | Editor: Mochamad Dipa Anggara
“Mata kuliah yang tidak relevan dihilangkan saja bisa ribut di internal. Padahal yang harus kita utamakan adalah apakah lulusan siap masuk industri atau tidak,” katanya.
Tantangan kedua adalah kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan mahalnya infrastruktur digital.
“Kalau kita ingin kampus sepenuhnya digital, termasuk perpustakaannya, ternyata itu mahal sekali. Koleksi e-book, langganan jurnal internasional seperti Elsevier dan Scopus, bisa memakan biaya lebih dari Rp10 miliar,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa sebagian besar tantangan datang dari SDM yang belum sepenuhnya siap secara digital.
“Generasi muda sudah memiliki digital mindset. Tapi sekarang dosennya lebih banyak ke generasi tua, para digital migrant, yang sebagian sudah merasa nyerah dengan digital mindset,” tutur Prof. Venus.
Meski begitu, UPN ”Veteran” Jakarta tetap optimistis menghadapi tantangan tersebut dengan fokus pada pelatihan berkelanjutan untuk dosen dan tenaga kependidikan, serta penambahan fasilitas digital yang memadai.
Solusi kampus atasi pengangguran lulusan universitas
Mengutip data dari Kemenaker yang menyebut ada 7,8 juta pengangguran, termasuk sekitar satu juta lulusan perguruan tinggi,
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025, dari total 7,28 juta pengangguran nasional, lebih dari 1 juta orang merupakan sarjana.
UPN ”Veteran” Jakarta menegaskan pentingnya kampus yang responsif terhadap perubahan dan cepat beradaptasi.
"Dengan penyesuaian kurikulum, penguatan digitalisasi, serta pengembangan program studi baru, UPN ”Veteran” Jakarta menunjukkan komitmennya untuk mencetak lulusan yang bukan hanya siap kerja, tapi juga adaptif, kreatif, dan kompetitif di era industri digital," ujar Prof. Venus.
Ia juga menegaskan bahwa kampusnya tidak ingin menjadi bagian dari institusi pendidikan yang hanya menghasilkan pengangguran berijazah.
“Kita ingin memastikan, orang-orang ini paling tidak memiliki gambaran tentang dunia pekerjaan dan kita kaitkan dengan relevansinya ke dunia kerja,” tegasnya.
Menurut Prof. Venus, tak hanya dari sisi mahasiswa yang harus bertransformasi, tapi juga para pengajar atau dosen.
“Kami tidak ingin punya dosen yang kalau istilah mahasiswa berkapasitas 'past-tense', tapi 'present-tense'. Dosen harus hidup di masa kini dan siap menyambut masa depan," ucapnya.
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Rektor UPNVJ Prof. Dr. Anter Venus
kurikulum pendidikan
sarjana nganggur
Baznas Buka Beasiswa Santri 2025 untuk Meneruskan ke PTN, ini Syaratnya |
![]() |
---|
Ubhara Jaya dan UNCRI Jalin Kerja Sama Peningkatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Program MBKM |
![]() |
---|
Ubhara Jaya Gandeng Anadolu University Turki untuk Tingkatkan Inovasi Pendidikan Global |
![]() |
---|
Sinergi Ubhara Jaya dan Pemkot Bekasi Dukung Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat |
![]() |
---|
Dua Mahasiswa University of Mindanao Ungkap Pengalaman Menarik Ikut Perkuliahan di Ubhara Jaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.