Berita Jakarta

Pramono Ingin Pedagang Kaki Lima di Jakarta Nyaman Jualan Tanpa Dikejar Satpol PP

Pramono Anung berharap ke depannya tak ada lagi cerita pedagang kaki lima dikejar-kejar petugas Satpol PP di Jakarta

dok Pemprov DKI Jakarta
PEDAGANG KAKI LIMA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pastikan para pedagang kaki lima bisa berdagang dengan aman dan nyaman.(Dok. Pemprov Jakarta) 

WARTAKOTALIVE.COM JAKARTA -- Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan para pedagang kaki lima (PKL) di Ibu Kota bisa berdagang dengan aman dan nyaman.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berharap ke depannya tak ada lagi cerita pedagang dikejar-kejar oleh petugas Satpol PP saat mengais rezeki di Jakarta.

Adapun program ini diharapkan bisa memberikan tempat berdagang yang berkualitas bagi para PKL di Jakarta.

"Intinya adalah gimana kehidupan pedagang kaki lima itu menjadi lebih baik. Nggak dikejar-kejar Satpol PP, bisa berdagang dengan aman-nyaman, bisa sekolahkan anak-anaknya. Dan yang paling penting adalah kehidupannya menjadi lebih baik," ungkap Pramono saat mencanangkan Gerakan Pasar Rakyat bersama Bank Jakarta dan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Perjuangan di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (22/7/2025).

Dia menekankan pentingnya pasar rakyat sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi Jakarta. 

Baca juga: Pedagang Kaki Lima Manfaatkan Taman Buka 24 Jam di Jakarta buat Tambah Penghasilan

Mas Pram, sapaan karib Pramono menyebut kerjasama ini bertujuan untuk memperluas inklusi keuangan dan memperkuat daya saing UMKM sektor informal, terutama PKL, yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi warga.

Masyarakat keluhkan pedestrian di Jalan Sumur Batu Raya, Kelurahan Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat jadi lokasi parkir kendaraan roda empat dan roda dua, hingga adanya pedagang kaki lima (PKL).
Masyarakat keluhkan pedestrian di Jalan Sumur Batu Raya, Kelurahan Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat jadi lokasi parkir kendaraan roda empat dan roda dua, hingga adanya pedagang kaki lima (PKL). (Wartakotalive/Alfian Firmansyah)

"Salah satu jantung lainnya yang harus digerakkan adalah pasar rakyat. Dan itulah nadi utama perekonomian kita," ucapnya.

Ketua Umum APKLI Perjuangan, Ali Mahsun M Biomed menganggap ekonomi rakyat adalah sistem mandiri yang tumbuh dari interaksi sosial masyarakat. 

“Pasar rakyat itu adalah warisan budaya dan kekuatan ekonomi. Ini melibatkan tidak kurang dari 17 juta pelaku ekonomi rakyat di negeri ini,” tuturnya.

Baca juga: Area Bekas Pedagang Kaki Lima di RS Dharmais Jakarta Dibongkar buat Penghijauan

Selanjutnya, Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H. Widodo, menyebut kerja sama ini mencakup berbagai layanan perbankan, mulai dari pembukaan produk simpanan, sistem pembayaran, hingga pembiayaan mikro. 

Kerja sama juga mencakup program promosi kelembagaan melalui berbagai media, kegiatan pameran, sosialisasi produk, kolaborasi informasi, serta pengembangan bentuk kerja sama lainnya yang akan disepakati sesuai kebutuhan kedua pihak.

"Ini adalah bagian dari komitmen Bank Jakarta untuk menghadirkan layanan keuangan yang mudah dijangkau, relevan, dan memberdayakan, khususnya bagi para pelaku usaha sektor informal,” jelas Agus.

Asal usul pedagang kaki lima

Dikutip dari Bobo.id, salah satu cerita yang populer menyebutkan bahwa istilah “pedagang kaki lima” berasal dari jumlah kaki yang menopang gerobak penjual.

Gerobak dorong yang digunakan umumnya memiliki dua roda dan satu kaki penyangga.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved