Berita Internasional

Mencekam!  Baku Tembak dan Saling Serang Antara Suku Badui dan Druze di Suriah

Mencekam!  Baku Tembak dan Saling Serang Antara Suku Badui dan Druze di Suriah

Editor: Joanita Ary
Kompas TV
BAKU TEMBAK -- Ketegangan memuncak di Provinsi Sweida, Suriah Selatan, pada Jumat (18/7/2025) ketika terjadi bentrokan bersenjata antara kelompok suku Badui (Sunni) dan milisi Druze. Konflik ini bermula dari rangkaian penculikan balasan di desa‑desa sekitar, dan dengan cepat meluas ke kota Sweida, menimbulkan gelombang kekerasan di tengah masyarakat setempat. 

WARTAKOTALIVECOM – Ketegangan memuncak di Provinsi Sweida, Suriah Selatan, pada Jumat (18/7/2025) ketika terjadi bentrokan bersenjata antara kelompok suku Badui (Sunni) dan milisi Druze.

Konflik ini bermula dari rangkaian penculikan balasan di desa‑desa sekitar, dan dengan cepat meluas ke kota Sweida, menimbulkan gelombang kekerasan di tengah masyarakat setempat.

Beberapa hari sebelumnya, pasukan pemerintah Suriah dikerahkan untuk menenangkan situasi, namun kehadiran mereka justru menimbulkan eskalasi baru.

Dimana militer dituduh melakukan aksi kejam terhadap warga Druze, termasuk penembakan dan perampasan rumah di beberapa wilayah.

Di tengah bentrokan, milisi Druze yang loyal kepada pemimpin spiritual Sheikh Hikmat al-Hijri.

Mereka melakukan serangan balasan terhadap komunitas Badui setempat.

Sumber dari kelompok pengamat menyebut lebih dari 1.000 orang tewas, meliputi militan Druze, warga sipil, personel keamanan, serta suku Badui yang sebagian besar merupakan non-kombatannya 

Kemudian seperti yang dilansir dari Kompas.com, tekanan internasional pun meningkat.

Pemerintah sementara Suriah di bawah Ahmad al-Sharaa, yang dikenal simpatik kepada Badui, akhirnya mengupayakan gencatan senjata melalui mediasi Amerika Serikat.

Sharaa secara resmi menyerukan semua faksi mematuhi gencatan dan membaurkan pasukan pemerintah keluar dari kota demi menjaga keamanan 

Kemitraan damai itu kemudian didukung oleh Israel, yang melakukan serangan udara menargetkan pos militer pro-Badui atau pasukan pemerintah di kawasan Sweida menyatakan tindakan itu diperlukan untuk melindungi komunitas Druze dari potensi genosida sektarian 

Setelah gencatan mulai berlaku, suku Badui mengumumkan penarikan diri dari wilayah perkotaan Sweida.

Meski puluhan pejuang memilih tetap bertahan di pinggiran kota sebagai jaminan bahwa tuntutan mereka dan penahanan tokoh seperti Sheikh al-Hijri atas dugaan hasutan sudah dipenuhi.

Kemudian pasukan pemerintah pun mundur sementara, untuk memberikan ruang bagi konvoi bantuan kemanusiaan yang masuk dalam wilayah yang terkepung.

Di lapangan dilaporkan juga bahwa kondisi masih genting.

Halaman
12
Sumber: KOMPAS
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved