Ijazah Jokowi

Eks Karowassidik Jenderal Ricky Sitohang Sedih dan Miris Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Plin-plan

Eks Karowassidik Jenderal Ricky Sitohang Sedih dan Miris Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Plin-plan

YouTube Channel Petisi Ahli
JENDERAL SITOHANG MIRIS - Mantan Karowassidik Bareskrim Polri sekaligus penyidik senior Jenderal (Purn) Pol Ricky Sitohang angkat bicara soal pernyataan mantan rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Sofian Effendi terkait ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang menuai polemik. Ricky Sitohang mengaku miris dan sedih karena Prof Sofian Effendi terkesan plin-plan atau berubah-ubah soal pernyataannya tentang ijazah Jokowi. 

"Tapi pada saat dia permohonan maaf hanya 10.000 orang yang dengar. Sementara otak orang sudah terpecah. Dan ini tidak layak dan tidak pantas bagi seorang yang mempunyai ilmu tinggi. Kok membuat suatu statement yang sangat murahan," kata Ricky.

Karenanya menurut Ricky negara harus hadir.

"Ingat loh, situasi sekarang dan kondisi seperti ini jangan lagi dibuat pecah belah pola pemikiran masyarakat. Menurut hemat saya, segera saja ditindak lanjuti. Itu yang paling pantas, kira kira begitu," katanya.

Sebelumnya ,antan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) 2002-2007, Sofian Effendi, bikin heboh lewat pengakuannya soal ijazah Jokowi yang diduga palsu.

Namun tak lama ia mencabut pernyataannya itu. 

Sofian mengaku tak tahu bahwa apa yang dibicarakan dengan ahli digital forensik, Rismon Sianipar, direkam.

Menurut sofian, perbincangannya dengan Rismon terjadi pada Rabu (16/7/2025).

Dalam perbincangan seru itu Rismon banyak bertanya seputar keabsahan ijazah Jokowi.

Selanjutnya wawancara itu ditayangkan di kanal YouTube Langkah Update secara siaran langsung atau live.

Dalam wawancara Sofian menyimpulkan ijazah Jokowi tidak sah.

Karena menurut temuannya skripsi mantan Presiden RI itu tidak pernah diujikan.

Namun, setelah pernyataannya heboh, Sofian tiba-tiba mencabut dan meminta maaf kepada UGM yang tertuang dalam secarik kertas, Kamis (17/7/2025).

Menurut Sofian, Rismon hanya mengajak untuk melakukan telekonferensi bersama alumni UGM lainnya terkait kebebasan akademik.

"Mereka hanya bilang, ini kita ngomong-ngomong dengan para alumni dari kota lain," kata Sofian dikutip dari Tribun Jogja, Jumat (18/7/2025).

"Memang ada mantan murid saya dulu dari Aceh, kemudian Kalimantan yang berhubungan di situ. Itu pembicaraan orang dalam lah," imbuhnya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved