Tahun Ajaran Baru
Marak Jual Beli Kursi di Tahun Ajaran Baru, Pemkot Jakpus Yakin Bersih
Tiap tahun ajaran baru banyak oknum sekolah yang bermain. Mereka jual beli kursi untuk dapat uang besar.
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mencopot Budi Prajogo dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD Banten.
Budi diduga mengeluarkan memo 'penitipan siswa' dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMA di Kota Cilegon.
Di Kota Depok, seorang oknum guru honorer dinonaktifkan usai diduga melakukan penawaran jual-beli kursi saat SPMB tingkat SMP.
Baca juga: Mudik Gratis Kemenhub RI Pakai NIK Demi Hindari Jual Beli Kursi, Suharto: Sudah Menggunakan Aplikasi
Baca juga: SPMB Karawang 2025, Bupati Aep Gertak Kepsek SD SMP Soal Jual Beli Kursi
Sebelumnya, oknum tersebut disebut aktif mengajar di salah satu sekolah dasar (SD) wilayah Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.
Dalam pertemuan dengan Wakil Wali Kota Depok Chandra pekan lalu, terungkap bahwa titip-menitip anak untuk masuk SMA/SMP/SD negeri marak terjadi.
Bahkan tarifnya di luar nalar. Untuk SMA sampai Rp 40 jt, SMP Rp 20an juta, dan SD belasan juta rupiah.
Biasanya, pemainnya Anggota DPR. Bahkan menurut beliau, orang BPK juga main.
Dengan maraknya kasus titip-menitip siswa, Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Pusat, Bambang Eko Prabowo menegaskan, wilayahnya belum ada laporan atau mendengar soal jual beli kursi tersebut.
Ia menekankan, pihaknya menjalankan dengan sesuai dari surat edaran mengenai Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
"Belum sejauh ini (soal titip-menitip), yang namanya orang tua pengennya dapet sekolah terbaik untuk anak, kita menyampaikan sesuai surat edaran saja," katanya saat dihubungi, Kamis (10/7/2025).
Kemudian saat ditanya bagaimana jika ada pihak yang ketahuan terkait titip-menitip siswa tersebut, Bambang kambali menegaskan pihaknya menjalankan proses dengan sesuai syarat dan ketentuan yang di berlakukan SPMB DKI Jakarta.
"Semua sesuai dengan edaran surat dinas pendidikan, kita tidak ada yang bisa keluar dari prosedur tersebut," tegasnya.
Lebih lanjut, saat ditanya kembali upaya Pemerintah Kota Jakarta Pusat antisipasi adanya titip-menitip siswa, ia hanya ingatkan agar tetap satu arah dengan kebijakan yang sudah diedarkan.
"Pastinya mengingatkan terus jajaran Sudin tetep satu arah, selaras dengan kebijakan pimpinan," imbuhnya.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Kebijakan Rombel Dedi Mulyadi Disesali, SMA Muhammadiyah 1 Depok Hanya Terima 4 Murid Baru |
![]() |
---|
Bupati Karawang Ancam Copot Kepala Sekolah yang Paksa siswa Beli LKS dan Seragam |
![]() |
---|
Disdik Kabupaten Bogor Ingatkan Siswa Senior, MPLS Bebas Kekerasan Fisik |
![]() |
---|
Marak Bullying saat MPLS, Kepsek SMAN 39 Yakin tak Ada di Sekolahnya |
![]() |
---|
SLBN 5 Jakarta Terima 59 Siswa Baru, Dapat MBG dan Penjelasan Bullying |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.