Diplomat Tewas

Misteri Kematian Diplomat Kemenlu, Kriminolog UI Tunggu Hasil Autopsi, Eks Kabareskrim Curigai TPPO

Saat ini polisi sedang berjibaku mengungkap penyebab kematian Arya Daru, diplomat Kemenlu yang tewas misterius. Sekarang menunggu hasil autopsi.

Editor: Valentino Verry
Instagram @kbri
MATI MISTERIUS - Ddiplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) ditemukan tewas di sebuah kamar indekos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, dengan kepala hingga wajah dibalut lakban. Hingga kini polisi masih berjibaku mengungkapnya. 

"Saya kan pernah bertugas sebagai duta besar. Itu yang saat ini paling rawan adalah memang orang-orang yang memiliki latar belakang kedinasan di bidang TPPO atau tindak pidana perdagangan orang ya," jelas Ito.

"Itu kan sering sekali di beberapa negara itu, warga negara kita menjadi korban TPPO dan TPPO ini kan punya jaringan, punya sindikat," imbuhnya. 

PATUT DICURIGAI - Rekaman CCTV detik-detik ditemukan diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berinisial ADP (39), yang tewas di sebuah indekos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat. Ternyata ada dua orang yang datang.
PATUT DICURIGAI - Rekaman CCTV detik-detik ditemukan diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berinisial ADP (39), yang tewas di sebuah indekos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat. Ternyata ada dua orang yang datang. (Dok Warta Kota)

"Ini tentunya akan menjadi salah satu objek daripada penyelidikan teman-teman baik dari Polsek, Polres, maupun Polda, disupervisi oleh Bareskrim," tambahnya.

Ito juga menyebut, dugaan TPPO juga bisa menjadi aspek yang harus diselidiki dalam kasus ini.

"Ya, berbagai kemungkinan. Pengalaman saya saat menangani korban yang tidak ada sama sekali tersangka ya, tentunya kita harus mengambil dari beberapa kemungkinan, salah satunya dari profesi yang bersangkutan nanti dia akan ditelusuri, tentunya bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan kasus-kasus yang sudah ditangani," kata Ito.

"Saya yakin bahwa teman-teman penyidik itu mereka juga menelusuri bahwa latar belakang penugasan yang bersangkutan," tambahnya.

"Kira-kira dengan siapa saja pernah terlibat, ataukah dengan organisasi-organisasi TPPO ini siapa saja, pasti itu salah satu juga. Tapi yang paling utama di sini adalah bagaimana hasil uji forensik, ya baik kedokteran forensik maupun digital forensik," tandasnya.

Adapun pihak Kementerian Luar Negeri RI sudah mengonfirmasi bahwa mendiang Arya pernah menjadi saksi dalam kasus TPPO.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemenlu RI, Judha Nugraha, dikutip dari Kompas.com.

KOS DIPLOMAT TEWAS - Kamar kos dimana Arya Daru Pangayunan (39), seorang diplomat atau pegawai Kementerian Luar Negeri, ditemukan tewas di kamar kost Guest House Gondia di Jalan Gondangdia Kecil Nomot 22, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). Arya Daru ditemukan tewas dengan kepala terikat lakban dan tubuh ditutupi selimut.
KOS DIPLOMAT TEWAS - Kamar kos dimana Arya Daru Pangayunan (39), seorang diplomat atau pegawai Kementerian Luar Negeri, ditemukan tewas di kamar kost Guest House Gondia di Jalan Gondangdia Kecil Nomot 22, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). Arya Daru ditemukan tewas dengan kepala terikat lakban dan tubuh ditutupi selimut. (Wartakotalive.com/ Alfian Firmansyah)

Namun, Judha meminta publik untuk tidak mengait-ngaitkan kasus TPPO ini dengan kematian Arya.

"Iya, pernah dulu, tapi itu jangan dikait-kaitkan. Kita lihat hasil penyelidikan polisi, kita jangan berspekulasi. Jadi kami tidak ingin berspekulasi, kita tunggu hasil penyelidikan polisi," kata Judha.

Terpisah, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta agar anggotanya melakukan penyelidikan mendalam terkait kematian Arya Daru Pangayunan.

"Diminta atau tidak diminta, Polri tentunya akan melakukan penyelidikan mendalam," kata Sigit kepada wartawan, Kamis (10/7/2025) malam.

Ia memerintahkan agar anggota Polda Metro Jaya maksimal dalam mengusut kasus ini sehingga kasusnya bisa terang benderang.

"Tentunya apabila sudah kita temukan bukti-bukti dan saya minta untuk anggota juga bergerak maksimal agar segera bisa terungkap dan memang ditunggu oleh publik, ditunggu oleh masyarakat," tuturnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved