Doom Spending

Sequis Dorong Generasi Muda Tinggalkan Kebiasaan Doom Spending, Apakah Itu?

Sequis Dorong Generasi Muda Tinggalkan Kebiasaan Doom Spending, Apakah Itu?

Istimewa/ Sequis
TINGGALKAN DOOM SPENDING - Sequis mendorong generasi muda tinggalkan kebiasaan doom spending. Sebab doom spending berpotensi menjadi masalah serius jika tidak disertai dengan perencanaan keuangan. 

Menurut Fandi ada beberapa tips supaya kita terhindar dari perilaku doom spending.

Yakni:

1. Alternatif mengatur ‘Emosi’ selain Belanja 

Fandi menyarankan agar ketidakpastian finansial direspon dengan bijaksana, seperti giat menabung dan berhemat, termasuk tidak membuka aplikasi belanja, atau mencari pendapatan tambahan. 

“Tidak semua permasalahan dapat diatasi dalam waktu singkat. Namun, banyak pilihan untuk mengatur emosi. Ketika merasa stres, daripada  membuka aplikasi belanja online, coba lakukan aktivitas lain, seperti meditasi, menjalankan hobi, minum teh sore bersama pasangan atau orang tua, atau berolahraga,” papar Fandi.

2. Perencanaan Keuangan penting dilakukan

Generasi milenial yang sudah memiliki penghasilan, tentu lebih mudah untuk berbelanja karena tidak perlu minta pada orang tua.

Namun hati-hati terjebak dalam kebiasaan doom spending. Untuk itu, harap lakukan perencanaan keuangan agar gaji Anda dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang bermanfaat. 

“Disiplin menjalankan perencanaan keuangan sebenarnya memudahkan kita menjalani hidup. Anda masih dapat memanjakan diri dengan berlibur, ngopi, belanja, menjalankan hobi tanpa merusak kestabilan keuangan sebab sedari awal mendapatkan gaji, Anda sudah mengaturnya sedemikian rupa,” sebut Fandi.

Baca juga: OJK Gandeng AO PNM dalam Program SICANTIKS untuk Perkuat Literasi Keuangan Syariah UMKM Perempuan

Fandin mengatakan agar merencanakan keuangan dengan skala prioritas yakni dengan menerapkan rumus 40-30-20-10.

Dari anggaran yang dimiliki, sisihkan 40 persen untuk keperluan sehari-hari, 30 % untuk kebutuhan utang, 20 % untuk investasi dan tabungan, serta 10 % untuk keperluan sosial.

Salah satu bentuk kehati-hatian menggunakan uang karena sudah melakukan perencanaan keuangan adalah tidak mudah tergiur mengikuti tren demi diterima di lingkungan atau demi mendapatkan hiburan.

Misalnya Anda akan berpikir dua kali untuk membeli gantungan boneka labubu yang nilainya mahal jika biayanya diluar dari perencanaan keuangan yang telah Anda susun.

3. Alokasikan Dana Darurat  

Dalam perencanaan keuangan sangat penting mengalokasikan dana darurat dan investasi.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved