Doom Spending

Sequis Dorong Generasi Muda Tinggalkan Kebiasaan Doom Spending, Apakah Itu?

Sequis Dorong Generasi Muda Tinggalkan Kebiasaan Doom Spending, Apakah Itu?

Istimewa/ Sequis
TINGGALKAN DOOM SPENDING - Sequis mendorong generasi muda tinggalkan kebiasaan doom spending. Sebab doom spending berpotensi menjadi masalah serius jika tidak disertai dengan perencanaan keuangan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Doom spending populer di kalangan anak muda khususnya milenial dan gen Z. 

Istilah tersebut merujuk pada kebiasaan belanja impulsif untuk merespon stres, kecemasan, atau ketakutan akan persoalan dan masa depan yang tidak pasti.

Paparan media sosial juga telah turut memengaruhi kebiasaan ini.

Banyak anak muda memilih menggunakan uangnya pada hal-hal yang dirasa dapat membuat mereka melupakan tekanan hidup, misalnya dengan belanja online.

Masalahnya, belanja dapat menjadi kebiasaan jika dilakukan terus menerus.

Jumlah dan jenis yang dibelanjakan juga dapat menjadi berlebihan.

Apalagi, belanja online dapat dilakukan secara instan dan banyak jenis dan varian yang dapat dipilih.

Jika tidak tersedia dana di tabungan dapat menggunakan kartu kredit atau sistem pay later.

Faculty Head Sequis Quality Builder, Sequis Training Academy of Excellence (STAE), Fandi Murdani mengatakan doom spending berpotensi menjadi masalah serius jika tidak disertai dengan perencanaan keuangan.

Fandi menyarankan agar generasi muda mempelajari dan disiplin melakukan perencanaan keuangan meskipun sebagian orang merasa melakukan perencanaan keuangan tidak mudah dan mengekang.

Baca juga: Pahami Jenis Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan di Era Digital

Ia juga menyarankan agar generasi muda mengurangi kebiasaan Doom spending.

Dengan disiplin mengelola keuangan maka akan memengaruhi keinginan untuk mengurangi atau meninggalkan kebiasaan memboroskan uang atau belanja yang tidak perlu.

“Menghentikan doom spending bukan berarti menghentikan kebahagiaan. Perilaku ini sebenarnya tidak mendatangkan bahagia, justru berdampak buruk pada stabilitas keuangan jangka panjang," kata Fandi.

Malahan, kata dia, dengan menyeleksi pengeluaran dan memprioritaskan masa depan, maka kita dapat menikmati hidup saat ini dan memungkinkan mencapai hari esok yang lebih baik.

Sequis, ujar Fandi, senantiasa dan berulang menekankan soal disiplin dalam perencanaan keuangan.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved