Berita Jakarta
Pengguna Lapangan Padel Tidak Keberatan dengan Rencana Penerapan Pajak 10 Persen, Simak Alasannya
Warga pengguna lapangan padel merasa tidak keberatan dengan rencana penerapan pajak sebesar 10 persen untuk fasilitas olahraga tersebut. Mengapa?
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sejumlah warga pengguna lapangan padel merasa tidak keberatan dengan rencana penerapan pajak sebesar 10 persen untuk fasilitas olahraga tersebut.
Mereka menyatakan, urusan pajak adalah hak pemerintah.
"(Pajak) Ini hak pemerintah, kalau pajaknya dipakai dengan benar, enggak apa-apa kenaikannya 10 persen," kata Kevin Mizan (30), salah satu pemain padel, kepada Kompas.com, Sabtu (4/7/2025).
Baca juga: Tidak Ada Golf, Ini Daftar 21 Olahraga yang Kena Pajak Hiburan di Jakarta, Salah Satunya Padel
Kevin menyadari, kenaikan pajak akan berdampak langsung pada biaya sewa lapangan.
Biasanya, Kevin menyewa lapangan padel sekitar Rp 5 juta sebulan.
"Tadinya kami spend Rp 5 juta dalam sebulan untuk main padel, naik 10 persen jadi Rp 5,5 juta, sudah naik Rp 500.000, ya lumayan," ujarnya.
Baca juga: Main Padel di Jakarta akan Dipungut Pajak 10 Persen, Ini Penjelasan Gubernur Pramono Anung
Meski begitu, Kevin menyebutkan, olahraga padel sebagian besar digemari kalangan menengah ke atas.
Karena itu, ia mengatakan, kenaikan harga akibat pajak tidak akan terlalu menjadi persoalan.
"Kebanyakan orang yang menggeluti olahraga ini tidak peduli berapa uang yang harus dikeluarkan untuk menyewa lapangan," kata Kevin.
Baca juga: Genjot Pendapatan Daerah, Pemprov Jakarta Kenakan Pajak 10 Persen untuk Lapangan Padel dan Lainnya
"Selama jam dan lokasi lapangannya cocok, mereka rela mengeluarkan uang berapapun," lanjut dia.
Penggiat padel lainnya, Jehan (28), juga mengaku tidak mempermasalahkan kenaikan pajak 10 persen untuk olahraga tersebut.
"Bagi saya sih biasa saja, enggak masalah," kata Jehan.
Baca juga: Ketum PBPI Galih Kartasasmita Berupaya Cabor Padel Bisa Dipertandingkan di SEA Games 2025 Thailand
Baginya, padel memang lebih banyak diminati kalangan ekonomi menengah ke atas, sehingga tarif tambahan akibat pajak tidak menjadi beban signifikan bagi pemain.
Dalam satu kali bermain, Jehan bersama teman-temannya biasanya patungan dengan biaya sewa lapangan sekitar Rp 160.000 hingga Rp 225.000 per orang untuk dua jam.
"Karena untuk lapangannya harganya Rp 800.000 sampai Rp 1,1 juta per dua jam," kata Jehan.
Baca juga: Turnamen Makin Banyak, Ariyo Wahab dan Cieza Wahab Optimistis Padel Semakin Populer di Indonesia
Tiga Hakim PN Jaksel Diadukan ke Badan Pengawas MA usai Batalkan Putusan Inkrah |
![]() |
---|
Ada TNI AD Fair 2025 di Monas, Kereta dari dan menuju Stasiun Gambir Berhenti di Jatinegara |
![]() |
---|
Kelakuan Andre, Cek Cok dengan Istri Berujung Bakar Rumah Kontrakan |
![]() |
---|
Wali Kota Jakarta Selatan Ajak Camat dan Lurah Perkuat Keamanan Melalui Siskamling |
![]() |
---|
Peringati World Rabies Day, Pemkot Jaktim Gelar Pelayanan Kesehatan Hewan Gratis Besok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.