Malpraktik

Dugaan Malpraktik saat Operasi Caesar hingga Pasien Lumpuh, Dirut RSUD Kota Bekasi Klarifikasi

Dugaan malpraktik saat melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Chasbullah Abdulmadjid, Kecamatan Bekasi Selatan terus mendapat informasi baru.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Junianto Hamonangan
Tribun Bekasi/Rendy Rutama Putra
MALPRAKTIK - Direktur Utama RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Rabu (2/6/2025). Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak melakukan malpraktik terhadap Ratih saat operasi caesar hingga pasien tersebut lumpuh. 

WARTAKOTALIVE.COM, MUSTIKAJAYA - Dugaan malpraktik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Chasbullah Abdulmadjid, Kecamatan Bekasi Selatan terus mendapat informasi baru.

Sebelumnya seorang perempuan bernama Ratih Raynada (30) mengaku menjadi korban malpraktik saat menjalani operasi caesar anak keempatnya di RSUD) dr Chasbullah Abdulmadjid. 

Direktur Utama (Dirut) RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid, Kusnanto mengatakan kalau pihaknya tidak melakukan malpraktik terhadap Ratih.

Dokter, tim medis, maupun pihak relevan lainnya dinilainya sudah bekerja sesuai Standard Operasional Prosedur (SOP) ketika melakukan operasi, dan  itu juga berlaku ke semua pasien.

"Insya Allah kami selalu sesuai dengan SOP, tidak mungkin kami melalaikan pasien," kata Kusnanto, Kamis (3/7/2025).

Mulanya, Kusnanto menjelaskan Ratih pertama datang ke RSUD dengan kehamilan 36 minggu.

Ketika dicek, bayinya dalam kondisi letak lintang dan ada sebuah faktor yang kemudian membuat tim medis bersikap ingin langsung menyelamatkan ibu dan bayi.

"Air keluar-keluar sehingga yang kami lakukan adalah menyelamatkan ibu dan bayinya itu," jelasnya.

Kusnanto menuturkan selanjutnya berselang beberapa bulan pascamelahirkan, Ratih mengaku mengalami keluhan di tungkai bawah.

Baca juga: RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi Jelaskan Tudingan Malapraktik Ibu Lumpuh usai Operasi Caesar

Hingga selanjutnya ia melakukan pengecekan melalui Magnetic Resonance Imaging (MRI) terhadap Ratih.

Hasilnya, keluhan yang dialami ratih bukan karena operasi caesar, melainkan adanya penyakit lain.

"Beberapa bulan ada keluhan, keluhannya ada di tungkai bawah yang dianggap bahwa itu pascakehamilan, tapi begitu di MRE, penyakit utamanya adalah Tuberkulosis (TBC) tulang, jadi mulai tulang leher sampai ke tulang panggul, ini yang menyebabkan memperburuk keadaan," tuturnya.

Sebelumnya, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto buka suara terkait dugaan perkara menimpa Ratih yang mengaku menjadi korban malpraktik saat menjalani operasi caesar anak keempatnya di RSUD.

Orang nomor satu di Kota Bekasi itu justru membantah adanya dugaan malpraktik yang terjadi terhadap Ratih usai operasi di RSUD Kota Bekasi.

Pernyataan tersebut merujuk hasil investigasi penanganan operasi caesar yang melibatkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

"Jadi kalau dianggap malapraktik saya kira tidak terbukti kalau berdasarkan alasan medis dan tahapan yang dilakukan RSUD Kota Bekasi," singkat Tri, Rabu (2/6/2025).

Sebagai informasi, Ratih mengatakan diduga akibat malpraktik operasi yang berlangsung pada September 2024, kini ia mengalami lumpuh total dengan berat badannya menurun drastis.

"Sebelum ke rumah sakit beratnya 48 kilogram, sekarang 37 kilogram," kata Ratih, Rabu (2/7/2025).

Baca juga: Bukan Malapraktik, Pengobatan Ratih Raynada yang Lumpuh usai Operasi Caesar Ditanggung Pemkot Bekasi

Perempuan yang bertempat tinggal di kawasan Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi itu menjelaskan dugaan malpraktik tersebut bermulai ketika ia menjalani operasi pembedahan.

Kemudian efek obatbbius yang diberikan kepadanya diakui belum bekerja efektif.

Hal itu membuatnya berteriak sembari menahan sakit ketika dokter melakukan operasi caesar guna pengeluaran anaknya.

"Saya pokoknya sampak teriak 'Astaghfirullahaladzim, dokter sakit, dok' lalu saya nangis-nangis dan pikir setelah ngomong seperti itu, disetop dulu, tahunya tidak, justru dibelek lagi, saya teriak lagi," jelasnya.

Ratih menuturkan dokter kemudian menghentikan operasi usai mendengar teriakannya.

Kemudian seorang suster kembali menyuntikkan obat bius ke tubuhnya, yang disusul operasi caesar lanjutan.

Teriakan pegawai sales itu pun kembali terdengar lantaran obat bius kembali belum bekerja menyeluruh.

Saking sakitnya, Ratih mengaku pasrah jika ajal menjemput di tengah perjuangannya melahirkan sang buah hati.

"Belum semuanya (obat bius) merata ya, tapi udah dibelek lagi, alhasil saya pasrah aja, intinya kalau memang sudah harus mati istilahnya yaudah, setelah itu saya dengar suara anak saya nangis, kemudian saya pingsan," tuturnya.

Pasca operasi caesar rampung, Ratih menyampaikan dirinya menjalani rawat inap hingga tiga hari dengan kondisi tubuh tidak mampu bergerak normal.

Namun ia menduga hal itu akibat efek obat bius.

Meskipun kondisi tubuh dialaminya belum fit, ia tetap memaksakan diri pulang ke kediaman.

Hanya saja kondisi tubuhnya justru semakin sulit digerakkan.

Seiring berjalannya bulan, ia kembali mendatangi RSUD guna mengecek kondisi kesehatannya.

Dokter kemudian mendiagnosis perempuan dengan anak empat itu mengalami tuberkulosis tulang dan diharuskan menjalani operasi pemasangan pen.

Selanjutnya ia menuruti saran dokter untuk selanjutnya operasi pemasangan pen pun dilakukan.

Setelah operasi pemasangan pen rampung, ia kemudian meminum sebuah obat pemberian dokter.

"Bukannya membaik, tubuh itu justru jadi lemas setelah mengonsumsi obat tersebut, terus saya benar-benar lumpuh total pada April 2025," ucapnya.

Bak jatuh tertimpa tangga, Ratih menegaskan setelah kondisj kesehatannya menurun, ia dengan terpaksa kehilangan pekerjaan.

Tidak hanya itu, bahkan suaminya pun diduga kabur meninggalkannya.

Kini, Ratih hanya bisa berbaring meratapi nasibnya di tempat tidur sembari berharap pertanggungjawaban dari RSUD.

"Saya minta keadilan buat saya juga anak-anak saya, kemarin pihak rumah sakit tanggung jawab cuman buat kesehatan saya, tapi anak-anak saya tidak dilihat," harapnya. (M37)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved