Berita Jakarta

Pejaten Shelter Ditutup, Susana Somali Mau Lepas Anjing Rabies ke Jalan, Pemprov Jakarta Bimbang

Keberadaan Pejaten Shelter disorot, dampak babi hutan yang lepas. Padahal, shelter yang menampung anjing rabies itu memiliki kontribusi positif.

Editor: Valentino Verry
tribunnews
MINTA DITUTUP - Pejaten Animal Shelter sedang disorot dan keberadaannya terancam. Sebab warga Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jaksel, mulai menyuarakan agar segera ditutup. Hal ini buntut dari terlepasnya seekor babi hutan. Tampak Susana Somali sedang mengasuh anjing di shelter itu. 

“Sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemilik shelter kami hanya fokus vaksinasi rabies,” kata dia. 

Hasudungan menyebut, solusi ke depan terkait kelanjutan shelter tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam rapat internal Pemprov. 

“Akan dirapatkan,” ujarnya singkat. 

Desakan penutupan disampaikan warga sekitar shelter menyusul insiden lepasnya babi hutan. 

Warga menilai keberadaan shelter sudah mengganggu kehidupan mereka. 

“Kami minta ditutup. Tapi perlu dicatat, kami warga itu bukan pembenci hewan. Cuma kami minta tolong jangan ada penampungan hewan di lingkungan permukiman," kata perwakilan warga, Herry Kurniawan, Kamis (26/6/2025). 

LEPAS HEWAN - Pendiri Pejaten Animal Shelter, Susana Somali (tengah), bersama dua kuasa hukumnya, Santy Rahmi (kiri) dan Stein Siahaan (kanan), saat ditemui di Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2025). Menurut Susana, jika shelternya ditutup, dengan terpaksa dia kan melepas anjing yang ada ke jalan raya.
LEPAS HEWAN - Pendiri Pejaten Animal Shelter, Susana Somali (tengah), bersama dua kuasa hukumnya, Santy Rahmi (kiri) dan Stein Siahaan (kanan), saat ditemui di Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2025). Menurut Susana, jika shelternya ditutup, dengan terpaksa dia kan melepas anjing yang ada ke jalan raya. (kompas.com/Baharudin Al Farisi)

Menanggapi hal ini, pemilik Pejaten Animal Shelter, Susana Somali, mengaku tidak keberatan jika shelter miliknya ditutup, asalkan pemerintah siap menanggung konsekuensinya. 

“Ya itu kalau ditutup, (nanti jadi) pekerjaan (Dinas) KPKP. Nanti binatangnya saya bubarkan (lepaskan) bagaimana? Kan lebih repot lagi,” ujar Susana saat ditemui di Cilandak Timur, Pasar Minggu, Sabtu (28/6/2025).

Susana pun menyinggung soal wacana Gubernur Jakarta Pramono Anung yang ingin menambah puskesmas hewan (puskeswan) di Jakarta. 

“Di saat itulah kami akan tertolong. Itu sejalan dengan itu. Kan pernyataan Mas Pram pengin buka. Jadi tunggu sampai pejabat-pejabat DKI tambah puskeswan, itu akan terselesaikan,” kata dia. 

Terlepas dari hal tersebut, Susana mengatakan, hadirnya Pejaten Animal Shelter juga sekaligus membantu pekerjaan dari Dinas KPKP DKI Jakarta. 

Kuasa hukum Pejaten Animal Shelter, Stein Siahaan, mengungkapkan, selama ini puskeswan di Jakarta hanya mempunyai kuota 60 ekor hewan. 

“Kalau penuh, puskeswan menghubungi Pejaten Shelter, ‘tolong dong, kami kepenuhan’. Bukan cuma kepenuhan doang, mereka makanan habis saja itu ngomong ke kami,” ujar Stein dalam kesempatan yang sama. 

“Ya enggak apa-apa kalau mau ditutup. Tapi, per hari ini juga, semua hewan yang ada di Pejaten Shelter kami keluarkan. Karena itu sebenarnya bukan tanggung jawab kami, tanggung jawab Pemprov,” tambah dia. 

Stein juga mempersilakan jika Dinas KPKP Jakarta ingin mengambil alih fungsi dari Pejaten Animal Shelter

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved