Berita Jakarta

Pejaten Shelter Ditutup, Susana Somali Mau Lepas Anjing Rabies ke Jalan, Pemprov Jakarta Bimbang

Keberadaan Pejaten Shelter disorot, dampak babi hutan yang lepas. Padahal, shelter yang menampung anjing rabies itu memiliki kontribusi positif.

Editor: Valentino Verry
tribunnews
MINTA DITUTUP - Pejaten Animal Shelter sedang disorot dan keberadaannya terancam. Sebab warga Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jaksel, mulai menyuarakan agar segera ditutup. Hal ini buntut dari terlepasnya seekor babi hutan. Tampak Susana Somali sedang mengasuh anjing di shelter itu. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Saat ini keberadaan Pejaten Animal Shelter atau Pejaten Shelter sedang terancam.

Shelter yang menampung anjing terlantar di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, diminta ditutup oleh warga sekitar.

Warga kesal karena ada babi hutan yang lepas, dan bau tak sedap dari shelter itu.

Sebelum babi hutan lepas dan bikin heboh warga di RT 02/RW 08, Pejaten Barat, Rabu (25/6/2025), Pejaten Shelter relatif aman. 

Baca juga: Babi Hutan Kembali Lepas dari Pejaten Shelter, Sudin KPKP Jaksel Tunggu Rapat Lintas Instansi

Namun, di balik polemik tersebut, Pejaten Shelter justru memiliki kontribusi besar dalam penanganan hewan telantar dan pencegahan penyebaran rabies di DKI Jakarta. 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) menyatakan masih mempertimbangkan rencana penutupan tersebut. 

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok, mengatakan keputusan tersebut tidak bisa diambil secara gegabah. 

“Jadi memang harus benar-benar dipertimbangkan semua aspeknya,” ujar Hasudungan dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Warga Minta Pejaten Animal Shelter Ditutup, Merasa Dibohongi Soal Babi Hutan

Menurut Hasudungan, Pejaten Shelter selama ini berperan dalam menampung anjing-anjing liar yang rentan menyebarkan rabies, terutama saat fasilitas pemerintah kewalahan. 

Bahkan, shelter tersebut mendukung upaya pemerintah dalam mempertahankan status DKI Jakarta sebagai wilayah bebas rabies. 

“Secara tidak langsung, Pejaten Shelter membantu pemda mempertahankan status bebas rabies karena mereka menampung hewan-hewan rentan rabies, terutama anjing liar. Sementara, kapasitas shelter milik Pemda juga terbatas,” kata dia. 

Saat ini, shelter milik Pemprov melalui Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) hanya mampu menampung maksimal 150 ekor hewan. 

BABI HUTAN BERKELIARAN - Seekor babi hutan berkeliaran di kawasan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (14/6/2025). Peristiwa tersebut membuat heboh warga sekitar.
BABI HUTAN BERKELIARAN - Seekor babi hutan berkeliaran di kawasan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (14/6/2025). Peristiwa tersebut membuat heboh warga sekitar. (tangkapan layar/warta kota)

Ketika dua unit Puskeswan kewalahan, Pejaten Shelter kerap menjadi rujukan alternatif. 

“Kapasitas shelter punya Pemda juga terbatas, maksimal 150 ekor,” katanya. 

Dia menegaskan bahwa tanggung jawab atas hewan-hewan yang berkeliaran tetap berada di tangan pemilik shelter. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved