Iran vs Israel

Rudal Raksasa AS Bikin Situs Nuklir Fordo Iran Berlubang, Korea Utara Berani Mengutuk

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengutuk serangan AS terhadap situs nuklir Iran. Sebab akibat serbuan rudal raksasa seberat 13,6 ton jadi berlubang.

Editor: Valentino Verry
reuters/dailymail.co.uk
MENGUTUK - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengutuk serangan AS terhadap situs nuklir Iran, karena memperkeruh situasi. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Saat ini perang Iran vs Israel tengah terjadi, kedua negara sudah mengalami kerugian, baik jiwa maupun infrastruktur.

Namun, bagi Iran dan Israel itu tak ada artinya, sebab tujuan mereka belum tercapai.

Keadaan kian keruh ketika Amerika Serikat (AS) ikut menyerang tiga situs nuklir milik Iran, Minggu (22/6/2025) pagi.

Akibat serangan rudal canggih milik AS, ternyata menimbulkan dampak yang signifikan di situs nuklir Fordo

Dilansir dari Reuters, fasilitas pengayaan uranium bawah tanah tersebut tampak rusak parah. 

Baca juga: Serangan Militer AS Bisa Terjadinya Perang Nuklir, Sekutu Iran Diyakini Tidak Tinggal Diam

Citra satelit menunjukkan, ada enam lubang di sekitar fasilitas Fordo. 

Bom penghancur bunker dari AS tampaknya telah menembus fasilitas tersebut. 

Mantan inspektur nuklir PBB yang mengepalai Institut Sains dan Keamanan Internasional, David Albright, menduga, fasilitas tersebut telah hancur. 

"Mereka (AS) baru saja melubangi dengan MOP (bom Massive Ordnance Penetrator) ini," kata Albright. 

Meski demikian, peneliti dari asosiasi CNA Corporation Decker Eveleth menuturkan, tingkat kerusakan Fordo masih belum bisa dipastikan. 

Baca juga: Perang Iran vs Israel Kian Memanas Usai AS Ikut Campur, Ini Pesan Akademisi UI untuk Prabowo

Fasilitas yang jauh di dalam tanah membuat Eveleth sulit menilai dampak kerusakan, karena pihaknya mengkhususkan diri dalam citra satelit. 

Reuters berbicara kepada sejumlah pakar yang meninjau citra satelit Maxar Technologies di Fordo yang memperlihatkan enam lubang di sana. 

Lubang-lubang tersebut berjarak rapi yang terbagi menjadi dua lokasi di punggung gunung yang di bawahnya terdapat aula yang berisi centrifuge, alat yang digunakan untuk memperkaya uranium. 

Jeffrey Lewis dari Middlebury Institute of International Studies di Monterey mengaku tidak bisa tidak menilai dengan keyakinan penuh untuk saat ini. 

Baca juga: Selat Hormuz Mau Ditutup, Israel Gempur 6 Bandara Udara Iran, AS Desak China Bertindak

"Hampir pasti ada fasilitas yang tidak kita ketahui," papar Lewis. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved