Perang Israel Vs Iran

Prabowo Sebut Rusia Punya Peran Penting Redakan Ketegangan Antara Iran dengan Israel

Rusia dinilai memiliki peran penting dalam rangka untuk meredakan ketegangan antara Israel dengan Iran yang saat ini sedang terlibat peperangan.

Sekretariat Presiden
PRABOWO DAN PUTIN -- Pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Constantine, St. Petersburg, pada Kamis (19/6/2025). Rusia dinilai memiliki peran penting dalam rangka untuk meredakan ketegangan antara Israel dengan Iran yang saat ini sedang terlibat peperangan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Rusia dinilai memiliki peran penting dalam rangka untuk meredakan ketegangan antara Israel dengan Iran

Pasalnya Rusia dianggap memiliki pengaruh kuat di kawasan yang ada di dekat kedua negara terutama Iran

Hal itu dikatakan Prabowo setelah menghadiri St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia, Jumat (20/6/2025).

Prabowo mengatakan Rusia memiliki pengaruh kuat di kawasan, termasuk terhadap Iran.

Karena itu, Rusia memiliki peran besar dalam meredakan perang antara Iran dengan Israel.

"Ya tentunya pengaruh Rusia lebih besar ya di kawasan itu, khususnya dengan pemerintah iran. Jadi saya kira peran dari pemerintah Rusia akan sangat besar. Ya semua akan berusaha untuk deeskalasi," kata Prabowo dalam keterangan, Sabtu (21/6/2025).

Prabowo menegaskan Indonesia menginginkan semua pihak meredakan ketegangan di kawasan Timur Tengah.

Tentunya ketegangan yang terjadi sekarang ini bisa diselesaikan dengan cara damai tanpa harus ada peperangan.

"Kita ingin semua turunkan suhu. Kita ingin cari penyelesaian jalan keluar yang damai untuk semua pihak," katanya.

Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Tawarkan Kerjasama Nuklir ke Prabowo Subianto

Prabowo juga menjelaskan alasan dirinya lebih memilih hadir dalam forum tersebut ketimbang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada.

"Saya ingin berbagi cerita singkat. Saya ditanya, mengapa saya tidak hadir di G7 tetapi datang ke SPIEF 2025. Bukan karena saya tidak menghargai G7. Tapi karena saya sudah lebih dulu berkomitmen hadir di forum ini sebelum undangan G7 datang," ujar Prabowo pada acara yang juga dihadiri Presiden Vladimir Putin tersebut.

Presiden menegaskan  kehadirannya di SPIEF bukan bentuk keberpihakan terhadap satu blok tapi lebih kepada konsistensi menghormati agenda yang telah disusun lebih dulu.

"Jadi, jangan ditafsirkan macam-macam," katanya.

Kepala Negara mengatakan bahwa Indonesia sejak dahulu memegang teguh prinsip Non-blok.

Indonesia menghormati dan bersahabat dengan semua negara.

"Prinsip kami sederhana seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Kami ingin bersahabat dengan semua pihak. Hanya lewat persahabatan dan kolaborasi kita bisa mencapai kemakmuran bersama," kata Prabowo.

(Tribunnews.com/Taufik Ismail)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved