Produksi Tinggi Usai Panen Raya, Satgas Pangan Siap Usut Anomali Distribusi Beras SPHP
Polri kini sedang menindaklanjuti informasi masyarakat terkait dugaan anomali dalam distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA — Polri sedang menindaklanjuti informasi masyarakat terkait dugaan anomali dalam distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Ketua Satgas Pangan Polri Brigjen Pol. Helfi Assegaf menegaskan bahwa pihaknya tengah menindaklanjuti informasi tersebut di beberapa lokasi pasar, di antaranya Pasar induk Cipinang.
"Kami tengah mendalami laporan dari masyarakat terkait distribusi beras SPHP yang masuk ke pasar-pasar beras," katanya dalam keterangan, Rabu (18/6/2025).
Pasalnya saat ini kondisi produksi beras nasional sedang tinggi usai panen raya dengan stok cadangan yang tercatat mencapai lebih dari 4,2 juta ton.
“Saat ini stok nasional melimpah, distribusi yang tidak tepat dapat memicu dinamika harga yang tidak wajar,” ujar Helfi.
Menurutnya, Satgas Pangan Mabes Polri mulai mendalami indikasi terjadinya pergerakan beras SPHP yang kurang sesuai peruntukan.
Informasi awal yang diterima, terjadi dugaan beras yang seharusnya ditujukan untuk kepentingan tertentu seperti bansos dan operasi pasar ini, justru ditemukan mengalir ke pasar induk beras atau tempat lain yang tidak semestinya.
“Saya juga meminta seluruh jajaran Satgas Pangan, baik di pusat maupun daerah, untuk melakukan pengecekan langsung di lapangan. Agar juga melibatkan tim TPID untuk memantau bersama,” jelas Helfi.
Baca juga: Gebyar Job Fair Online 2025 Dibuka, Disnakertrans Karawang Klaim 754 Pencari Kerja Sudah Diterima
Satgas Pangan menyatakan pihaknya terbuka terhadap laporan dari masyarakat dan akan menelusuri lebih jauh apabila ditemukan kejanggalan dalam rantai distribusi beras.
Koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan lembaga pengawasan, juga terus ditingkatkan.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut mengawasi. Jika ada temuan atau kecurigaan, silakan laporkan. Satgas Pangan akan menindaklanjuti setiap laporan secara profesional,” pungkas Helfi.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga turut menyoroti kondisi harga beras yang menunjukkan tren naik di tengah panen raya.
Menurut Amran, situasi tersebut dianggap tidak wajar dan perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut.
“Di tengah panen raya, harga beras justru naik, stok Cipinang turun. Ini bukan hanya aneh, tapi juga berpotensi sabotase terhadap pemerintah. Kita tidak boleh tinggal diam,” ujar Amran.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Foto- Foto Kasus Beras Oplosan, Bareskrim Geledah Gudang di 3 Kota |
![]() |
---|
Bos Beras Oplosan Dibidik, Satgas Pangan Polri Tingkatkan Kasus ke Penyidikan |
![]() |
---|
Satgas Pangan Polri Ungkap Kasus Beras Oplosan, Potensi Kerugian Konsumen Capai Rp 99,35 Triliun |
![]() |
---|
Cara Kenali Beras Premium, Perhatikan Seksama Ciri Ini, Ada Kadar Air Hingga Harga |
![]() |
---|
Satgas Pangan Periksa 25 Bos Pengoplos Beras, DPR Minta Dihukum Berat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.