Perang Israel Vs Iran
GAWAT, Iran Mulai Gunakan Rudal Hipersonik Fattah untuk Hancurkan Israel, Kecepatannya 5 Kali Suara
Peluncuran rudal Fattah-1 ke wilayah Israel ini menjadi kali pertama dilakukan dalam perang yang berkecamuk sejak Jumat (13/6/2025) lalu.
WARTAKOTALIVE.COM-- Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyebut telah meluncurkan rudal hipersonik Fattah-1 ke arah Israel, Rabu (18/6/2025) dini hari.
Peluncuran rudal Fattah-1 ke wilayah Israel ini menjadi kali pertama dilakukan dalam perang yang berkecamuk sejak Jumat (13/6/2025) lalu.
IRGC menyebut rudal tersebut sebagai "penyerang Israel".
Saat rudal hipersonik ini diluncurkan, sebuah spanduk besar dipasang di Teheran, ibu kota Iran dengan pesan dalam bahasa Ibrani
Teheran menggambarkan Fattah-1 sebagai rudal "hipersonik" - yang berarti rudal tersebut melaju dengan kecepatan Mach 5, atau lima kali kecepatan suara (sekitar 6.100 kilometer per jam).
Menurut IRGC, fase ini dianggap sebagai "titik balik," dengan pengerahan rudal Fattah generasi pertama yang dipandang sebagai awal dari berakhirnya dominasi sistem pertahanan rudal Israel.
Baca juga: Israel-Iran Memanas, Turki Tingkatkan Produksi Rudal, Erdogan: Lebih Baik Mati daripada Hidup Hina
Pihak militer Iran pun menyampaikan selamat kepada para komandan dan pejuang pasukan kedirgantaraan IRGC atas keberhasilan misi tersebut, sebagaimana diberitakan media TV Iran, Press TV.
“Rudal-rudal Fattah yang kuat dan dapat bermanuver dengan lincah telah mengguncang tempat perlindungan orang Israel malam ini. Ini mengirimkan pesan jelas mengenai kekuatan Iran kepada sekutu Tel Aviv yang terjebak dalam delusi dan asumsi yang salah,” ungkap IRGC.
Pernyataan tersebut juga menekankan, serangan ini membuktikan dominasi penuh Iran di langit wilayah yang diduduki, sementara pemukim Israel tetap tidak berdaya menghadapi serangan presisi yang dilancarkan.
Rudal ini disebut-sebut memiliki kecepatan luar biasa, kemampuan manuver tinggi, dan mampu menembus sistem pertahanan rudal paling canggih sekalipun.
“Fattah adalah pemukul Israel,” tulis IRGC dalam pernyataan saat rudal ini pertama kali diluncurkan secara publik pada 2023.
Saat itu, sebuah spanduk besar di Teheran bahkan menampilkan pesan dalam bahasa Ibrani, “400 detik menuju Tel Aviv,” mengisyaratkan kecepatan dan jangkauan rudal tersebut.
Spesifikasi Rudal Fattah-1
Fattah, yang berarti “sang penakluk” dalam bahasa Arab, merupakan rudal balistik hipersonik pertama buatan Iran.
Disebut hipersonik karena mampu mencapai kecepatan Mach 5 atau lima kali kecepatan suara—sekitar 6.100 kilometer per jam.
Dikembangkan oleh Divisi Dirgantara IRGC, rudal ini diklaim mampu menembus perisai rudal canggih seperti Iron Dome dan Arrow milik Israel, bahkan sistem pertahanan balistik Amerika Serikat.
Menurut laporan Iran Watch, rudal ini menggunakan bahan bakar padat dan sistem pendorong satu tahap, dengan jangkauan hingga 1.400 kilometer.
Fattah juga dilengkapi dengan nozel bergerak pada tahap kedua mesin roketnya, yang memungkinkannya bermanuver secara lateral (kiri-kanan), vertikal (atas-bawah), bahkan berputar di luar angkasa.
Teknologi ini memungkinkan rudal untuk menghindari intersepsi saat mendekati target.
Rudal ini dirancang untuk aktif pada jarak beberapa ratus kilometer dari target, dengan hulu ledak yang dipasang pada manoeuvrable reentry vehicle, yakni sistem yang memungkinkan perubahan arah saat memasuki kembali atmosfer Bumi.
“Rudal ini kemungkinan besar memiliki hulu ledak pada kendaraan masuk ulang yang bisa bermanuver, memungkinkan ia mengubah arah secara singkat saat turun untuk menghindari intersepsi,” jelas Fabian Hinz, peneliti di International Institute for Strategic Studies, kepada CNN.
Selain itu, rudal hipersonik seperti Fattah menciptakan partikel superpanas di sekitarnya saat melaju di atmosfer atas, yang dapat mengganggu komunikasi radar dan membuat deteksi menjadi sulit.
Keunggulan Strategis
Fattah dirancang sebagai bagian dari strategi pertahanan dan penangkal Iran terhadap potensi ancaman regional.
Peluncuran rudal ini pada Juni 2023 disebut sebagai “lompatan generasi” dalam teknologi rudal Iran.
Rudal ini juga akan dipasang di kapal perusak Damavand-2 kelas Moudge untuk memperkuat armada laut Iran.
Iran mengeklaim sebagai negara keempat di dunia yang memiliki teknologi rudal hipersonik, setelah Amerika Serikat, Rusia, dan China.
Sejak serangan udara besar-besaran Israel ke berbagai sasaran militer dan nuklir di Iran, sedikitnya 224 orang telah dilaporkan tewas di pihak Iran.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan sekitar 400 rudal dan ratusan drone ke wilayah Israel, menewaskan 24 orang dan melukai lebih dari 500 lainnya.
Di tengah meningkatnya eskalasi, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan Ayatollah Khamenei bahwa Washington mengetahui lokasi keberadaannya.
Namun, Trump menambahkan, “Kami tidak akan mengambil tindakan (membunuh), setidaknya untuk saat ini.”
Pernyataan itu memicu kecemasan lebih lanjut di Teheran, terutama saat penduduk sipil mulai meninggalkan rumah mereka di tengah hari keenam kampanye serangan udara Israel.
Israel juga mengeklaim telah menewaskan Jenderal Ali Shadmani, yang disebut sebagai pemimpin militer tertinggi Iran yang tersisa.
Di sisi lain, Iran menyatakan bahwa respons militernya sejauh ini bersifat peringatan.
“Operasi yang telah kami lakukan sejauh ini hanya bertujuan sebagai peringatan dan pencegahan,” ujar Panglima Angkatan Darat Iran, Jenderal Abdul Rahim Mousavi, dalam sebuah video
Kantor Mossad hancur
Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memuncak setelah Iran mengklaim berhasil menghancurkan kantor intelijen Israel, Mossad, di Tel Aviv dengan menggunakan rudal balistik canggih yang tidak terdeteksi dan tidak dapat dicegat.
Sementara itu, Israel membalas dengan mengklaim telah menewaskan salah satu komandan militer tertinggi Iran yang juga orang terdekat Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Reza Talaei-Nik, menyatakan bahwa serangan ke markas Mossad pada Selasa (17/6/2025) menggunakan rudal jenis baru yang belum pernah dikerahkan sebelumnya.
Rudal ini diklaim tidak bisa dilacak maupun dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel yang selama ini dianggap paling canggih di kawasan tersebut.
"Dalam serangan hari ini, kami mengerahkan rudal yang tidak dapat dilacak atau dicegat," ujar Talaei-Nik, dikutip dari kantor berita IRNA.
Menurut Talaei-Nik, rudal berpemandu presisi tinggi ini mampu menembus beberapa lapis pertahanan udara Israel yang didukung Amerika Serikat.
Ia menegaskan serangan ini menjadi bukti kerentanan Israel, meskipun negara tersebut selama ini membanggakan keunggulan intelijen dan sistem keamanannya.
"Banyak dari sistem canggih kami bahkan belum dikerahkan," tambahnya, seraya memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi lebih banyak serangan serupa di masa depan.
Serangan tersebut, menurut laporan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), berhasil menghantam pusat intelijen Mossad di Tel Aviv dan menyebabkan kebakaran hebat di lokasi tersebut.
Selain itu, fasilitas logistik militer Israel di Glilot, pinggiran Tel Aviv, juga menjadi sasaran rudal Iran.
Israel Klaim Bunuh Komandan Dekat Khamenei
Di sisi lain, militer Israel mengklaim telah menewaskan Ali Shadmani, salah satu komandan tertinggi Iran yang disebut sangat dekat dengan Ayatollah Ali Khamenei.
Serangan udara Israel pada Selasa (17/6/2025) dikatakan menargetkan pusat komando di jantung Teheran dan menewaskan Shadmani, yang dikenal sebagai kepala staf masa perang dan pemimpin Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Seperti yang dilansir dari kantor berita IRNA, Menurut laporan, Shadmani baru saja diangkat menjadi komandan markas Khatam Al Anbiya setelah pendahulunya, Gholamali Rashid, juga tewas dalam serangan Israel sebelumnya.
Jika klaim ini terkonfirmasi, Shadmani menjadi tokoh militer Iran terbaru yang tewas dalam eskalasi konflik dengan Israel sejak pertengahan Juni 2025.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com
Presiden Iran Masoud Pezeshkian Selamat dari Upaya Pembunuhan Israel,Dievakuasi dalam Kondisi Cedera |
![]() |
---|
Menteri Luar Negeri Kuba Sebut Netanyahu Bohong Soal Senjata Nuklir Iran |
![]() |
---|
Iran Endus Rencana Licik Amerika Serikat yang Mau Kudeta Republik Islam |
![]() |
---|
Keuangan Israel Goyang Usai Perang 12 Hari dengan Iran, Anggaran Pertahanan Ditekan |
![]() |
---|
Ribuan Warga Iran Berebut Bopong Jenazah Para Jenderal yang Mati Syahid Saat Melawan Israel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.