Penembakan

Bule di Bali Tewas Diberondong Tembakan, Pelaku Diduga sesama WNA, Polisi Kantongi Ciri-cirinya

Dua orang bule atau warga negara asing (WNA) asal Australia ditembak orang tak dikenal di Bali pada Sabtu (14/6/2025).

Editor: Feryanto Hadi
Yohanes Valdi Seriang Ginta
BULE DITEMBAK- Tim inafis Polres Badung melakukan pemeriksaan dalam kasus penembakan terhadap dua WNA Australia di sebuah vila di Desa Munggu, Kecamtan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, pada Sabtu (14/6/2025). 

WARTAKOTALIVE.COM, DENPASAR- Dua orang bule atau warga negara asing (WNA) asal Australia ditembak orang tak dikenal di Bali pada Sabtu (14/6/2025).

Satu orang korban berinisial ZR (33) meninggal dunia, sementara korban lainnya SG (35) mendapat perawatan instnsif.

Sementara pelaku yang belum diketahui identitasnya disebut berjumlah dua orang.

Fakta-fakta peristiwa bule ditembak mati di Bali pada Sabtu (14/6/2025) dini hari mulai terungkap

Peristiwa itu terjadi di sebuah vila di Desa Munggu, Kecamtan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.

Beberapa fakta yang ditemukan polisi adalah adanya 17 buah selongsong peluru, pelaku mengenakan jaket ojol, hingga keterangan saksi bahwa pelaku berbicara dalam bahasa inggris.

Baca juga: Dokter Tifa Khawatir dengan Kondisi Kesehatan Jokowi, Sarankan Segera Berobat ke Guangzhou Hospital

 Polisi masih memburu penembak dua warga negara asing Australia, berinisial ZR (33) dan SG (35), di sebuah vila di Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (14/6/2025) sekitar pukul 24.15 Wita. 

Berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, pelaku berjumlah dua orang dan diduga kuat berasal dari negara yang sama dengan korban.

Saat melancarkan aksinya, salah satu pelaku mengenakan jaket hijau yang menyerupai atribut driver ojek online.

Sedangkan, satu orang lainnya mengenakan jaket oranye terang.

"Dalam kejadian penembakan ini mengakibatkan satu korban WNA Australia meninggal dunia, inisial ZR, dibawa ke RSUP Prof Ngoerah untuk dilakukan otopsi dan satu korban luka tembak inisial SG, dibawa ke rumah sakit di Kuta, Badung, untuk dilakukan perawatan," kata kata Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy, lewat keterangan tertulis, Sabtu.

Baca juga: Jokowi Tegaskan Dirinya Bukan Nabi, Akui Muhammad SAW sebagai Nabi Terakhir

Kronologi kejadian

 Ariasandy mengatakan kasus penembakan ini disaksikan langsung oleh saksi berinisial GJ (29), istri dari korban ZR, dan DN, istri korban SG, di dalam vila tersebut.

Saat kejadian, GJ sedang tertidur pulas di dalam kamarnya.

Dia tiba-tiba terbangun saat mendengar suara teriakan suamimya.

Dalam ketakutan, GJ sempat mengintip dari balik selimut melihat seorang pria mengenakan jaket oranye terang dan helm hitam mendekati suaminya.

Pria bersenjata itu lalu menembaki suaminya yang berada di kamar mandi dengan membabi buta.

Saat bersamaan, GJ juga mendengar suara teriakan SG yang berada di kamar sebelahnya, dan diikuti suara tembakan serta suara pecahan kaca jendela.

Dia baru berani bangun dari kasurnya setelah kedua pelaku terdengar meninggalkan lokasi.

Dia pun langsung memeriksa keadaan suaminya, namun denyut nadinya sudah tidak ada.

GJ lalu membantu korban SG yang mengalami pendarahan dan selanjutnya dilarikan ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut.

"Berdasarkan hasil Identifikasi Polres Badung dan Inavis Polda Bali pada ZR, ditemukan satu luka tembak telapak kaki kanan, dua luka tembak pada dada kiri, dan luka robek pada pelipis, hidung, bahu kiri," kata dia.

Sementara menurut kesaksian DN, saat itu dia juga sedang tertidur dan tiba-tiba mendengar suara tembakan dari dalam kamar sebelahnya.

Tak lama kemudian, seorang pria mengenakan jaket warna hijau dan wajahnya ditutup masker dan helm hitam masuk ke dalam kamarnya.

Dia pun langsung lari keluar dari vila untuk mencari bantuan.

 Sedangkan, saksi lainnya juga sempat melihat saat kedua pelaku langsung melarikan diri mengunakan dua sepeda motor matic usai kejadian tersebut.

"Saksi melihat dari celah pintu melihat satu orang laki-laki di atas motor matic kecil dengan jaket hijau ojek online, helm gelap, dan makai masker atau penutup wajah dengan bahasa atau logat Australia kental dengan kata 'I cant start my bike'," kata Ariasandi.

Ariasandy mengatakan berdasarkan kekerangan saksi-saksi di lokasi kejadian diduga kedua pelaku berasal dari Australia.

 Selain memeriksa saksi, polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa 17 buah selongsong peluru, 2 buah proyektil utuh dan 55 buah pecahan proyektil.

 "Dua orang pelaku dengan logat bahasa Australian kental," kata kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved