Pemerintah Indonesia Manfaatkan Bandara Taif sebagai Jalur Baru untuk Jemaah Haji Indonesia 

Pemerintah menjajaki pemanfaatan Bandara Internasional Taif, Arab Saudi, sebagai jalur alternatif bagi kedatangan dan kepulangan jamaah haji dan umrah

(Kompas.com/Isna Rifka Sri Rahayu)
JALUR BARU HAJI DAN UMRAH - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (11/3/2025). Dudy mengatakan, Pemerintah Indonesia menjajaki untuk membuka jalur baru bagi jemaah haji lewat Bandara Internasional Taif, Arab Saudi. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menjajaki pemanfaatan Bandara Internasional Taif, Arab Saudi, sebagai jalur alternatif bagi kedatangan dan kepulangan jamaah haji dan umrah asal Indonesia. 

Bandara ini disiapkan untuk mengurangi kepadatan di Jeddah dan Madinah, sekaligus meningkatkan kenyamanan jemaah haji selama musim haji. 

Menteri Perhubungan Republik Indonesia (RI) Dudy Purwagandhi mengungkapkan, secara teknis Bandara Taif layak digunakan sebagai bandara alternatif karena jaraknya yang relatif dekat dengan Kota Makkah, yakni sekitar 70 kilometer.  

"Bandara Taif akan menjadi alternatif bandara haji/umrah untuk mengurangi kepadatan di bandara utama. Ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mendistribusikan arus kedatangan dan meningkatkan kenyamanan jamaah," ujar Dudy melalui keterangannya, Rabu (11/6/2025). 

Baca juga: Hari ini 7 Kloter Jemaah Haji Indonesia Mulai Dipulangkan ke Indonesia dari Dua Bandara

Baca juga: Kabar Duka dari Makkah, Sebanyak 175 Jemaah Haji Indonesia Wafat di Hari ke-39

Dudy mengatakan, langkah ini telah mulai diimplementasikan dengan kedatangan perdana sebanyak 44 jamaah haji khusus asal Indonesia melalui Bandara Taif pada Rabu (28/5/2025) lalu, sebagai bagian dari upaya diversifikasi pintu masuk jamaah ke Arab Saudi. 

Sementara itu Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. 

"BPKH menyambut baik inisiatif Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan untuk menjadikan Bandara Taif sebagai alternatif kedatangan dan kepulangan jamaah haji/umrah. Kami siap mendukung jika diperlukan agar pelayanan jamaah haji dan umrah lebih baik lagi ke depannya,” ungkapnya. 

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama pada 28 Mei 2025, total jemaah haji khusus yang telah tiba di Arab Saudi berjumlah 10.654 orang. 

Baca juga: Total 960 Orang Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Sukacita Diberangkatkan Menuju Tanah Suci

Dari jumlah tersebut, sebanyak 6.205 orang melalui Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah dan 4.449 orang melalui Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz di Madinah. 

BPKH menilai bahwa keberadaan Bandara Taif sebagai alternatif bandara kedatangan merupakan bentuk inovasi pelayanan yang relevan dengan semangat peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah.  

Dengan semakin banyaknya pilihan jalur transportasi udara, diharapkan perjalanan jamaah dapat berlangsung lebih efisien, aman, dan nyaman.

 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved