Pendidikan

Cerita Aishah Prastowo Alumni LPDP dan S3 Engineering Science di Oxford Jadi Guru SMA di Yogyakarta

Aishah Prastowo adalah alumni LPDP angkatan dinosaurus (PK-6), S3 Engineering Science di Oxford, yang kini menjadi guru SMA di Yogyakarta.

Dokumentasi LPDP via Kompas.com
LULUSAN OXFORD JADI GURU SMA - Aishah Prastowo adalah alumni LPDP angkatan dinosaurus (PK-6), S3 Engineering Science di Oxford, yang kini menjadi guru SMA di Yogyakarta. Rata-rata guru yang mengajar jenjang SD-SMA adalah lulusan D-IV atau S1. Sementara Aishah malah memilih menjadi guru sekaligus kepala sekolah Praxis High School dengan ijazah doktor dari kampus nomor wahid di dunia, University of Oxford di Inggris. 

Jeda hamil sekaligus mengurus buah hati perdana, dan pandemi Covid-19 yang menyergap dunia membuatnya harus beresiliensi kembali terkait karier kontribusinya.

Di masa Covid panjang itu Aishah banyak disibukkan dengan berbagai aktivisme pengajaran.

Mulai dari membuka kelas belajar, pengajar academic writing untuk level mahasiswa, sempat mengajar penelitian dan penulisan ilmiah untuk penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM), termasuk konsultan untuk mahasiswa yang melanjutkan studi ke luar negeri.

Ia juga terlibat pengajaran kepada anak-anak SMP dan SMA yang mengikuti lomba penelitian nasional macam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI).

Interaksi daring maupun luring dengan para anak didik dari berbagai wilayah Indonesia cukup memberikan pengalaman lebih luas di dunia pengajaran dan mentorship penelitian.

Aishah kemudian bergabung di Alta Global School sebagai guru penelitian dan tawaran merintis sekolah alternatif datang pada 2024.

Ini sekaligus keputusan penting baginya, apakah benar-benar ingin terjun lebih serius sebagai guru, ataukah lanjut sebagai peneliti dengan mengambil post doctoral.

Praxis High School adalah sekolah setingkat SMA.

"Sebelumnya kami adalah Praxis Academy, itu semacam IT bootcamp, visinya menjembatani antara lulusan kuliah atau dunia akademik dengan dunia kerja," ucap Aishah.

Transformasi dari bootcamp menjadi sekolah tetap membawa visi yang sama yaitu menjembatani lulusan siswa didik tidak hanya memiliki skill akademik tapi juga bekal menjadi seorang profesional di bidangnya. 

Racikan pelajaran dasar bergaya Kurikulum Merdeka dan ditambah kemampuan riset, inovasi, bisnis dan bermacam soft skill lainnya menjadi santapan para murid yang bersekolah di Praxis High School.

"Mengacu pada penelitian di masa depan nanti dunia kerja dipengaruhi banyak hal, terutama otomasi seperti robotika dan AI, itu akan banyak menutup lapangan kerja yang sekarang sudah ada," ucapnya.

"Bagaimana juga membuka banyak lapangan kerja baru, ini sebagai tantangan dan peluang, para siswa belajar AI di kelas satu, coding, kompetisi robotika juga," kata Aishah.

Kepemimpinan di Sekolah Praxis Sekolah Praxis memang masih belia dengan baru ada satu angkatan.

Para muridnya berjumlah delapan orang dan duduk di bangku kelas 10.

Mendirikan sekolah bukan perkara mudah.

Bagi Aishah, tantangannya bukan hanya soal kurikulum, tapi juga soal kepemimpinan.

Terus belajar hal baru adalah jalan yang juga sedang ditempuh Aishah.

Dari Oxford ke Yogyakarta, dari lab ke ruang kelas, Aishah Prastowo menulis ulang makna kontribusinya, bahwa meski rencana bisa tak sesuai dengan keadaan, tetapi fokus diri tidak boleh hilang.

Untuk bisa bermanfaat bagi banyak orang, migunani tumraping liyan, dengan ilmu yang sudah didapat.

"Jangan takut atau merasa minder, kalau dirasa belum memberi impact yang besar, ya justru impact-impact yang kecil ini yang bisa lebih dirasakan manfaatnya buat orang-orang sekitar,"ucap dia.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Aishah, Lulusan S3 Oxford yang Jadi Guru SMA di Yogyakarta"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved