Ibadah Haji
Kabar Duka dari Makkah, Sebanyak 175 Jemaah Haji Indonesia Wafat di Hari ke-39
Kabar duka dari Makkah, hingga hari ke-39 penyelenggaraan ibadah haji 2025 jumlah jemaah yang wafat mencapai 175 orang.
“Arus pergerakan spontan terjadi karena keterlambatan bus,” ujar Hilman.
Pada Jumat pagi sekitar pukul 07.00 pagi banyak jamaah memutuskan berjalan kaki.
Mereka khawatir tidak terangkut bus hingga siang hari sehingga terpapar sinar terik matahari. Cuaca Arab Saudi cukup terik 40 hingga 50 derajat celcius di siang hari.
Meski sempat mencegah, PPIH Arab Saudi akhirnya membolehkan sebagian jamaah jalan kaki.
Namun, lansia dan jamaah risiko tinggi diminta tetap menunggu bus.
Berjalan kaki bagi lansia bisa menimbulkan kelelahan berat.
Masifnya pergerakan pejalan kaki menyebabkan kemacetan jalur bus.
Kemenhaj dan syarikah sempat meminta agar arus jalan kaki dihentikan.
Namun, situasi sudah tidak terkendali karena kondisi di lapangan.

PPIH segera melakukan koordinasi darurat dengan Kemenhaj Arab Saudi.
Pada pukul 03.12 WAS, PPIH kirim permintaan percepatan pengiriman bus ke Kementerian Haji Arab Saudi.
Selain itu, PPIH juga minta bantuan logistik berupa air minum dan makanan ringan dan pelindung panas seperti payung.
Pada pukul 06.51 WAS, PPIH kirim permintaan bantuan makanan dan air minum.
“Alhamdulillah, pada pukul 08.50 WAS, bantuan logistik tiba di lokasi. Empat kontainer berisi air, makanan, dan pelindung panas didistribusikan,” kata Hilman.
Hilman Latief berterima kasih khusus kepada Pemerintah Kerajaan Arab Saudi atas bantuan dan cepat tanggap terhadap masalah jamaah haji Indonesia. Asisten Deputi Kementerian Haji Arab Saudi, Iyad bin Ahmed Rahbini, turun langsung ke lapangan melakukan langkah mitigasi kedaruratan
Hilman menegaskan, mitigasi cepat mencegah dampak lebih besar.
Seluruh jamaah berhasil dievakuasi dari Muzdalifah pukul 09.40 WAS.
“Kami apresiasi Pemerintah Saudi yang sangat responsif,” kata Hilman.
Hilman juga menyampaikan permintaan maaf kepada jamaah haji Indonesia.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” kata Hilman.
Evaluasi Kerajaan Arab Saudi Tentang Pelaksanaan Ibadah Haji
Tentang pelaksanaan ibadah haji tahun ini dibahas evaluasinya dalam pertemuan mengundang perwakilan misi haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Pertemuan dihadiri lebih dari 100 perwakilan negara penyelenggara haji.
Delegasi Indonesia hadir bersama sejumlah tokoh penting dari berbagai daerah.
Usai pengarahan, seluruh delegasi juga dijamu makan siang bersama.
Dalam pertemuan tersebut, Menag menyebut banyak hal penting dibahas.
Salah satunya adalah evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M.
Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah yang hadir pada jamuan resmi kenegaraan itu juga menyampaikan pelaksanaan haji tahun ini lebih baik dari tahun lalu.
"Secara umum, Kementerian Haji Arab menyebut pelaksanaan haji tahun ini lebih tertata dan terfasilitasi," kata Nasaruddin.
Fasilitas seperti tenda, air, dan pelayanan kesehatan mengalami peningkatan.
"Jumlah rumah sakit dan tim medis keliling juga bertambah," lanjutnya.
Dampaknya, angka kematian jemaah haji menurun dibanding tahun lalu.
"Alhamdulillah angka kematian menurun, salah satunya karena fasilitas kesehatan," jelas Menag.
Indonesia Jadi Perhatian Khusus
Menag juga menyampaikan bahwa Indonesia jadi perhatian utama Kerajaan Saudi.
"Jemaah Indonesia terbesar, jadi jadi perhatian khusus Pemerintah Saudi," ujarnya.
Proses evakuasi berjalan lancar meski sempat tersendat di beberapa titik.
"Jemaah tetap diantar ke Mina, meskipun sempat mampir sebentar di Muzdalifah," terangnya.
Setelah lontar jumrah, sebagian jemaah langsung melanjutkan tawaf ifadah.
"Inilah yang kami sebut sebagai Nafar Awal," katanya.
Hari kedua, suasana di Mina mulai lebih longgar dan terkendali.

"Alhamdulillah sudah bisa masuk ke lingkungan perkemahan," katanya.
Pemerintah Saudi juga memberikan sejumlah kemudahan tambahan. Termasuk bantuan mobil golf untuk mempermudah mobilisasi jamaah yang kelelahan selama pergerakan dari Muzdalifah ke Mina.
"Kemarin tak satu pun kendaraan bisa masuk ke area tenda," ujarnya.
Selain itu, distribusi makanan juga berlangsung sangat baik. Dibuktikan dengan minimnya keluhan jamaah haji soal konsumsi selama musim haji tahun ini.
"Bahkan Sarekat melebihkan 10 persen dari jumlah jemaah," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
447 Jemaah Meninggal Selama Ibadah Haji 2025, 40 Orang Masih Jalani Perawatan di Arab Saudi |
![]() |
---|
Heboh Pemerintah Arab Saudi Pangkas Kuota Haji 50 Persen, Menag: Tiap Rapat tak Pernah Bahas itu |
![]() |
---|
Gawat, Pemerintah Arab Saudi Mau Potong Kuota Haji Indonesia 50 Persen, BP Haji Janji Melobi |
![]() |
---|
Hari ini 7 Kloter Jemaah Haji Indonesia Mulai Dipulangkan ke Indonesia dari Dua Bandara |
![]() |
---|
Nekat Pakai Visa Haji Ilegal 3 WNI Diusir dari Makkah, Salah Satunya tewas di Gurun Pasir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.