Berita Nasional

Dibully usai Kritik Dedi Mulyadi, Umar Hasibuan: Pendukungnya Sama Ganasnya dengan Fans Jokowi

Umar menilai, saat itu dia memberikan kritik terhadap kebijakan Dedi Mulyadi yang melarang kegiatan wisuda di sekolah.

Editor: Feryanto Hadi
Dok pribadi
DIBULLY- Tokoh NU Umar Hasibuan mengaku dibully pendukung Dedi Mulyadi hanya karena menunjukkan data untuk menjawab tantangan Dedi Mulyadi soal wisuda di tingkat sekolah 

Ia pun mengurai argumennya terkait dengan kebijakan populer Gubernur Jawa Barat tersebut.

Namun belakangan, kritikan yang dilayangkan Denny Cagur itu bak menjadi boomerang lantaran memancing amarah netizen, khususnya pendukung KDM.

Bahkan keberanian Denny Cagur yang mengungkap kritikan itu dikait-kaitkan dengan Ono Surono.

Sebelum Denny Cagur, seniornya di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ono Surono sempat mengkritisi kebijakan barak militer KDM.

Baca juga: Penjelasan soal Penyakit Autoimun yang Disinggung dokter Tifa saat Cermati Perubahan Wajah Jokowi

Dalam tayangan Indonesia Lawyers Club, Ono Surono menyinggung soal klaim Dedi Mulyadi yang menyebut program barak militernya sukses.

"Kemarin lulusan dihadirkan pada upacara Hari Kebangkitan Nasional mereka berbaris, mengibarkan bendera, yang dinarasikan bahwa pendidikan di barak militer itu cukup berhasil," ungkap Ono Surono.

Padahal kata Ono, hasil penelitian berkata sebaliknya.

Ono sebelumnya memang gencar menyuarakan ketidaksetujuannya dengan program barak militer tersebut.

"Padahal ada sisi lain, hasil kajian penelitian anak yang berkebutuhan khusus atau bandel pada saat masuk barak tidak juga mengurangi kenakalan mereka," ujar Ono Surono.

Setali tiga uang dengan Ono Surono, Denny Cagur pun mengurai kontranya terkait kebijakan Dedi Mulyadi.

Dalam sebuah wawancara yang dibagikan di akun TikTok @aanganwar21, Denny Cagur menyebut bahwa tidak semua permasalahan anak bisa diselesaikan dengan program barak militer.

Sebab diungkap Denny, latar belakang dari permasalahan yang dilakukan anak-anak itu berbeda-beda.

Menurut Denny, harusnya yang dicari adalah solusi perindividu untuk tiap anak-anak yang bermasalah.

"Kalau menurut saya, kita harus selesaikan permasalahannya dari, karena masing-masing siswa yang permasalahannya berbeda-beda. Belum tentu berhubungan dengan kedisiplinan. Jadi dalam permasalahan yang berbeda-beda, menurut saya harus diselesaikan dengan masing-masing masalah yang berhubungan dengan disiplin, yang berhubungan dengan moral, yang berhubungan dengan etika, menurut saya dicari jalan keluarnya per masing-masing siswa yang mengalami masalahnya tersebut. Tidak melulu satu barak militer menjadi satu-satunya solusi," ungkap Denny Cagur, dilansir TribunnewsBogor.com pada Senin (2/6/2025).

Karenanya, Denny merasa program barak militer perlu dikaji ulang.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved