Kisah Korban Selamat Dari Longsor “Dari Longsor, Saya Pulang Sendiri!”
Kisah Korban Selamat Dari Longsor “Dari Longsor, Saya Pulang Sendiri!”
WARTAKOTALIVECOM, CIREBON — Proses pencarian korban longsor tambang batu di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, masih terus berlangsung.
Hingga Minggu (1/6/2025) siang, tim SAR gabungan kembali menemukan satu jenazah korban, menjadikan total korban meninggal dunia menjadi 19 orang.
Sementara itu, 6 pekerja lainnya masih dinyatakan hilang dan diduga tertimbun material longsor.
Jenazah terbaru yang ditemukan langsung dievakuasi ke RSUD Arjawinangun menggunakan ambulans.
Tim evakuasi yang terdiri dari BPBD, Basarnas, TNI-Polri, serta relawan, terus bekerja keras menyisir area longsoran, terutama di sektor timur yang menjadi titik fokus pencarian hari ini.
Di lokasi tersebut terdapat batu besar yang diduga menjadi titik utama tertimbunnya sejumlah korban lainnya.
Longsor Terjadi Sangat Cepat
Salah satu korban selamat yang berhasil dievakuasi sehari sebelumnya memberikan kesaksian mengerikan terkait detik-detik terjadinya longsor.
Ia mengungkapkan bahwa peristiwa itu terjadi sangat cepat, hampir tanpa tanda-tanda awal yang bisa dikenali oleh para pekerja tambang.
“Waktu itu saya lagi kerja di dekat tebing, tiba-tiba suara gemuruh datang dari atas. Batu-batu besar langsung turun, saya enggak sempat lari. Cuma bisa rebahan dan pasrah,” ujarnya dengan suara bergetar saat ditemui di posko darurat.
Korban yang enggan disebutkan namanya ini selamat secara ajaib setelah tubuhnya tertutup sebagian oleh bongkahan batu besar yang justru menjadi pelindung dari hempasan material longsor lainnya.
“Saya ngelepasin kaki aja susah. Ketindihan batu sama pasir, enggak bisa gerak. Tapi saya masih bisa napas karena batu besar di samping saya bikin ruang kosong,” ungkapnya.
Seperti dilansir dari Kompas.com, ia mengatakan sempat terjebak selama beberapa jam sebelum akhirnya berhasil diselamatkan oleh tim evakuasi.
Meski selamat, ia mengalami luka-luka dan trauma berat akibat kejadian tersebut.
Medan Sulit, Cuaca Tak Menentu
Proses evakuasi di lokasi tambang mengalami banyak kendala.
Medan terjal, kondisi bebatuan yang tidak stabil, serta cuaca yang tak menentu menjadi tantangan tersendiri bagi para petugas.
"Kami fokuskan pencarian di sektor timur, dekat batu besar yang kemarin terlihat bergerak saat longsor pertama. Tim bekerja dengan sistem shift agar pencarian terus berlangsung selama 24 jam," kata Komandan Tim SAR Cirebon, Rudi Hartono.
Menurutnya, alat berat dikerahkan untuk mengangkat bongkahan batu besar, namun tetap dilakukan secara hati-hati agar tidak membahayakan korban yang mungkin masih tertimbun di bawahnya.
Selain itu, anjing pelacak juga dilibatkan untuk membantu mendeteksi keberadaan korban.
Dugaan Penyebab dan Tindakan Lanjutan
Hingga kini belum ada pernyataan resmi mengenai penyebab pasti longsor.
Namun dugaan sementara mengarah pada struktur tambang yang tidak stabil akibat aktivitas penambangan yang terlalu dalam dan tidak memperhatikan standar keamanan.
Pihak kepolisian telah memasang garis polisi di area tambang dan memeriksa sejumlah pihak terkait, termasuk pemilik tambang dan pengawas lapangan.
"Kami akan melakukan penyelidikan mendalam untuk mengetahui apakah ada unsur kelalaian yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dalam jumlah besar ini," ujar Kapolres Cirebon AKBP Indra Wijaya.
Pemerintah Kabupaten Cirebon menyatakan keprihatinan mendalam atas tragedi ini dan menjanjikan bantuan penuh terhadap keluarga korban, baik yang meninggal dunia maupun yang masih dalam pencarian.
“Kami sudah mendirikan posko bantuan, dan semua biaya perawatan bagi korban selamat akan ditanggung pemerintah daerah,” ujar Bupati Cirebon, H. Imron Rosyadi.
Duka Mendalam dan Doa
Di tengah upaya evakuasi yang terus berlangsung, suasana duka menyelimuti posko darurat yang berada tidak jauh dari lokasi tambang.
Keluarga para korban masih setia menunggu kabar sambil terus berharap keajaiban bagi orang-orang tercinta yang belum ditemukan.
Beberapa warga sekitar juga datang untuk memberikan dukungan moral serta bantuan logistik bagi tim penyelamat.
“Semoga korban yang belum ditemukan bisa segera dievakuasi. Kami semua berdoa dari sini,” kata Nuraini, warga Desa Cipanas yang turut menyumbang makanan bagi petugas.
Tragedi longsor di tambang Gunung Kuda menjadi peringatan keras akan pentingnya keselamatan kerja di sektor pertambangan.
Cerita Haru Ayah saat Selamatkan Anaknya yang 3 Jam Tertimbun Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon |
![]() |
---|
Bertambah Satu Lagi Korban Tragedi Gunung Kuda Cirebon, Pencarian Masih Terus Berlanjut |
![]() |
---|
Tampang Dua Tersangka Longsor Gunung Kuda, Terancam 19 tahun Penjara |
![]() |
---|
Korban Tewas Longsor Gunung Kuda Cirebon Sudah 20 Orang, Lima Pekerja Masih Belum Ditemukan |
![]() |
---|
Longsor di Gunung Kuda Cirebon Ungkap Fakta Mengejutkan terkait Pertambangan Ilegal di Jawa Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.