Iduladha 2025

Ini Lapak Sapi Limosin di Jakarta, Jaga Tradisi dan Kualitas Hewan Kurban

Ini Lapak Sapi Limosin di Jakarta, Jaga Tradisi dan Kualitas Hewan Kurban. Namanya Usaha Desa Lembu Gajah

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Budi Sam Law Malau
Wartakotalive.com/ Ramadhan LQ
LAPAK SAPI LIMOSIN - Nur Wahid (30), saat memberikan rumput kepada sapi di lapak hewan kurban milik orang tuanya bernama UD Lembu Gajah. Lapak hewan kurban ini memprioritaskan sapi limosin untuk menjaga tradisi dan kualitas. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Di tengah hiruk-pikuk Jakarta, ada sebuah lapak sapi yang berdiri dengan tenang. 

Di balik tumpukan jerami dan hewan-hewan yang terlihat menikmati waktu mereka, seseorang dengan cekatan memberi makan sapi yang tampak sehat dan berisi. 

Inilah yang terjadi di Usaha Desa (UD) Lembu Gajah di Jalan Moh. Kahfi 1, Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Baca juga: Sapi Kurban 1,1 Ton Milik Presiden Prabowo di Bekasi Tanpa Perawatan Khusus

Menurut Nur Wahid (30), lapak hewan kurban milik orang tuanya ini telah berdiri sejak 2014.

Dengan fokus pada kualitas sapi limosin serta simmental, usaha ini juga mengelola peternakan di Jawa Timur.

Sapi-sapi mereka digemukkan selama 6 hingga 12 bulan sebelum dijual.

"Sudah berdiri mulai dari 2014, sudah 10 tahun lebih, dengan nama Usaha Desa (UD) Lembu Gajah, yang tadinya dirintis di Magetan, Jawa Timur," ujar Wahid, saat ditemui Warta Kota, Jumat (30/5/2025).

"Karena kami ada kandang juga di Jawa Timur. Jadi selain kami jualan di sini, kami juga ada penggemukan atau peternakan di Jawa Timur," sambungnya.

Nama Lembu Gajah sendiri, meski tak ada penjelasan rinci, dipilih orang tuanya, yang merupakan sebuah warisan yang kini terus dibawa sejak pertama kali usaha ini dimulai.

Baca juga: Jelang Idul Adha 2025, Penjualan Sapi Kurban di Cibinong Bogor Melonjak

"Kami mendirikan lapak sapi di sini sudah izin, kalau tanah kebetulan punya orang kampung kami juga," tutur dia.

"Jadi memang udah lama diperuntukkan untuk kami pakai jualan sapi," lanjut pria berkacamata tersebut.

Di lapak ini, sapi adalah komoditas utama. Meskipun ada permintaan dari pelanggan untuk kambing, UD Lembu Gajah lebih memilih untuk fokus pada sapi, terutama untuk kebutuhan kurban. 

Namun, bila ada permintaan khusus, mereka tak segan untuk membantu. 

"Ada beberapa customer yang minta kambing, jadi kami ambilkan dari rekan-rekan kami. Kalau ada yang minta bantuan, kami akan bantu," ucapnya.

Selain limosin dan simmental, ada juga sapi jenis pegon, sapi PO (Peranakan Ongole) yang putih dan memiliki punuk cukup besar, sapi bali serta sapi madura.

"Mayoritas yang kami jual itu limosin, rata-rata, jadi yang kami gemukkan di Jawa Timur banyakan limosin dan simmental," ucap dia.

Sebagian besar sapi berasal dari Jawa Timur, meskipun ada juga yang digemukkan langsung di Jakarta. 

Penggemukan dilakukan dengan penuh perhatian, dengan sapi kurban yang biasanya diambil dari petani berusia sekitar 1,5 hingga 2 tahun.

"Jadi kami gemukin selama 6 bulan atau setahun, jadi baru sampai sini tuh udah matang sapinya," kata dia.

"Jadi rata-rata kami rawat sapi itu dari 6 bulan sampai 1 tahun. Variatif, ada yang mulai dari bobot 350 kg, 450 kg, 500 kg, sampai 600 kg," sambungnya.

Proses perawatan yang teliti menjadi kunci utama dalam menjaga kualitas sapi yang dijual. 

Pakan untuk sapi didatangkan dari berbagai daerah, seperti rumput dari Jakarta serta Bogor.

Sementara jerami didatangkan dari luar kota, dan konsentrat tersedia dari Bandung maupun Jakarta.

Limbah di lapaknya, seperti kotoran sapi, dikelola dengan baik dan aman. 

"Limbah sapi atau kotoran hewan sudah ada yang ambil dari Suku Dinas terkait di Jakarta Selatan," ujar Wahid.

"Untuk air bekas kencingnya, sudah ada saluran atau sepitank khusus untuk itu, jadi sudah aman," sambungnya.

Selain itu, kesehatan sapi juga menjadi prioritas utama. 

Setiap minggu, seorang dokter hewan rutin datang untuk memeriksa sapi-sapi di kandang. 

"Kami pastikan sapi di sini sehat, dan kami garansi sampai hari H. Artinya, kalau ada sapi yang sakit atau tidak layak dikurbankan, kami akan ganti dengan yang baru," tegasnya. 

Semua tindakan pencegahan dan perawatan dilakukan dengan sangat teliti agar sapi tetap dalam kondisi prima.

Saat momen Iduladha, jumlah karyawan di lapak ini meningkat menjadi 10 orang, yang semuanya terlibat langsung dalam perawatan sapi. 

"Di luar Iduladha, kalau hanya ada sekitar 7 hingga 10 sapi, 1 hingga 2 orang sudah cukup untuk mengelola," jelasnya.

Dengan komitmen untuk menjaga kualitas dan pelayanan, UD Lembu Gajah terus berkembang menjadi pilihan utama bagi pelanggan yang membutuhkan sapi kurban yang sehat dan berkualitas.

Tidak hanya menjual sapi, mereka juga menjaga hubungan baik dengan para peternak dan pelanggan, memberikan layanan yang ramah dan terpercaya. (m31)

Baca berita WartaKotalive.com di Google News dan WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved