Berita Jakarta

PSI Kritik Job Fair yang Digelar Dinas Nakertransgi Jakarta: Tak Banyak Warga yang Tahu

William menilai terdapat program-program yang menyisakan beberapa catatan, sehingga harus dikritisi untuk diperbaiki lagi pelaksanaannya di kemudian h

|
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Feryanto Hadi
Wartakotalive/Miftahul Munir
JOB FAIR - Pencari kerja di GOR Ciracas Jaktim, Senin (19/5/2025). Ada 25 perusahaan mencari pegawai di lokasi. ( MIFTAHUL MUNIR) 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah 


WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sekaligus Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta, William Aditya Sarana angkat suara, mengenai 100 hari kinerja Gubernur-Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno. 

“Kami harus mengapresiasi program-program Mas Pram yang sudah terlaksana dengan baik dan mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat. Salah satunya adalah layanan transportasi gratis bagi 15 golongan yang sudah diketahui dan dirasakan manfaatnya oleh banyak orang,” ujarnya, Jumat (30/5/2025).

Kendati demikian, William menilai terdapat program-program yang menyisakan beberapa catatan, sehingga harus dikritisi untuk diperbaiki lagi pelaksanaannya di kemudian hari.

Baca juga: Pencari Kerja Membludak dan Berdesakan, Job Fair di Cikarang Ricuh, Banyak yang Pingsan

“Kita tidak bisa menutup mata bahwa masih ada program-program yang harus dikritisi karena belum berjalan secara optimal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat,” katanya. 

Kemudian William mencontohkan program pameran pekerjaan atau job fair yang dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi masih belum diketahui banyak orang, maupun dirasakan manfaatnya jika mengacu kepada survei Indikator bertajuk “Evaluasi Publik Atas Kinerja 100 Hari Gubernur-Gubernur di Jawa” yang terbit belum lama ini.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus mengevaluasi pelaksanaan program tersebut, sehingga penyelenggaraannya bisa lebih optimal lagi nantinya.

“Salah satunya adalah job fair. Ternyata masih ada sekitar 47 persen warga Jakarta yang belum mengetahui keberadaannya. Kemudian, ada banyak orang yang kurang percaya kalau programnya bisa menurunkan angka penggangguran di Jakarta,” tegasnya. 

Baca juga: Disnakertransgi DKI Jakarta Gelar Job Fair, Hari Nugraha: Semoga Pengangguran Bisa Terserap

“Hal-hal seperti ini harus menjadi evaluasi bagi Pemprov DKI Jakarta. Seharusnya program job fair ini berdampak kepada masyarakat yang sedang mencari pekerjaan di tengah-tengah kesulitan ekonomi saat ini, yaitu ketika pemecatan terjadi di mana-mana dan daya beli masyarakat sedang menurun,” lanjutnya. 

William juga mendorong Pramono untuk terus berdialog dengan para pemangku kepentingan, terutama warga Jakarta dalam rangka mencari cara memperkuat program-programnya.

“Dalam hal ini, Mas Pram mungkin perlu berkomunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mencari tahu apa-apa saja aspek dari programnya yang masih perlu ditingkatkan lagi jika dilihat dari sudut pandang pihak-pihak bersangkutan,” tuturnya. 

“Sehingga, Pemprov DKI Jakarta juga bisa mengetahui masalah-masalah dari warga yang merasakan dampak program-programnya secara langsung. Harapannya, itu bisa menjadikan pelaksanaan kebijakan-kebijakan Mas Pram lebih tepat sasaran lagi dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Jakarta,” tutupnya. 

Serap pengangguran

Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Provinsi DKI Jakarta Hari Nugroho mengungkap bahwa angka pengangguran di Jakarta tercatat berjumlah 338.000 orang.

Menurutnya, data tersebut adalah yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS).

"Namun ini yang perlu kami akan detailkan kembali dengan portalnya Kementerian Ketenagakerjaan RI, di mana di sana ada portal siap kerja," kata Hari saat ditemui di Mal Season City, Tambora, Jakarta Barat, Selasa (18/3/2025).

"Nanti akan kami sinkronikan apakah betul sebanyak itu. Nantinya kami akan mengetahui," imbuhnya.

Sementara dalam job fair kali ini, Hari mengungkap jika pihaknya melibatkan 40 perusahaan yang menawarkan sekitar 1.945 lowongan kerja.

Baca juga: Wagub DKI Jakarta Rano Karno Sebut Ada 11.000 Lowongan untuk PPSU dan Damkar di Job Fair Jakarta

"Mudah-mudahan dari angka itu, 50 persen bisa terserap yang hadir di sini," jelas Hari.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi Ketenagakerjaan, Aris Wahyudi menyebut jika salah satu alasan banyaknya pengangguran di Indonesia adalah karena pekerja industri yang tergantikan oleh mesin.

"Jadi investasi itu masih banyak yang padat modal high-tech gitu, sehingga tidak ramah dengan perluasan kesempatan kerja," kata Aris di lokasi, Selasa.

Menurutnya, 10 tahun yang lalu, investasi Rp 1 triliun di Indonesia bisa menciptakan 4.500 lapangan kerja.

Akan tetapi pada tahun 2024 lalu, lapangan kerja yang tercipta hanya 1.200 saja.

Baca juga: Solusi Masalah Pengangguran, Sandiaga Uno Luncurkan Desa Emas, Apa itu?

"Tantangan kami adalah agility (kemampuan bergera dari warga juga. Di samping keperbihakan dari para pengusaha kan untuk menurunkan derajat teknologinya sehingga lebih ramah dengan penyerapan tenaga kerja," jelas Aris.

Karena itu, Aris memandang jika anak-anak muda yang merupakan pencari kerja, perlu terus belajar, sembari meningkatkan skil atau kemampuannya

"Entah itu up-skilling, entah itu re-skilling, entah itu apapun namanya. Untuk bukan hanya sekedar teknikal, tapi juga sekaligus soft skill-nya. Untuk gigih, untuk one-tech, untuk tahan banting dan lain sebagainya," katanya.

Terlebih saat ini pencari kerja di Indonesia kebanyakan merupakan generasi Z (Gen Z) yang memiliki karakter kerja berbeda dengan pekerja sebelumnya.

"Kami menyadari itu karena memang Gen Z kan berbeda karakternya. Kami lah yang harus menyesuaikan dengan mereka," kata Aris.

"Jadi tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Gen Z," pungkas dia. 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved