Job Fair

Disnakertransgi DKI Jakarta Gelar Job Fair, Hari Nugraha: Semoga Pengangguran Bisa Terserap

Angka pengangguran di Jakarta mencapai 338.000 orang, karena itu Disnakertransgi menggelar job fair.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Valentino Verry
warta kota/nuril yatul
PENGANGGURAN - Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Provinsi (Disnakertransgi) DKI Jakarta Hari Nugroho (tengah), menyatakan angka pengangguran di Jakarta mencapai 338.000 orang. Karena itu dia berharap pada job fair bisa menyerap banyak pengangguran. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Provinsi DKI Jakarta Hari Nugroho mengungkap bahwa angka pengangguran di Jakarta tercatat berjumlah 338.000 orang.

Menurutnya, data tersebut adalah yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS).

"Namun ini yang perlu kami akan detailkan kembali dengan portalnya Kementerian Ketenagakerjaan RI, di mana di sana ada portal siap kerja," kata Hari saat ditemui di Mal Season City, Tambora, Jakarta Barat, Selasa (18/3/2025).

"Nanti akan kami sinkronikan apakah betul sebanyak itu. Nantinya kami akan mengetahui," imbuhnya.

Sementara dalam job fair kali ini, Hari mengungkap jika pihaknya melibatkan 40 perusahaan yang menawarkan sekitar 1.945 lowongan kerja.

Baca juga: Wagub DKI Jakarta Rano Karno Sebut Ada 11.000 Lowongan untuk PPSU dan Damkar di Job Fair Jakarta

"Mudah-mudahan dari angka itu, 50 persen bisa terserap yang hadir di sini," jelas Hari.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi Ketenagakerjaan, Aris Wahyudi menyebut jika salah satu alasan banyaknya pengangguran di Indonesia adalah karena pekerja industri yang tergantikan oleh mesin.

"Jadi investasi itu masih banyak yang padat modal high-tech gitu, sehingga tidak ramah dengan perluasan kesempatan kerja," kata Aris di lokasi, Selasa.

Menurutnya, 10 tahun yang lalu, investasi Rp 1 triliun di Indonesia bisa menciptakan 4.500 lapangan kerja.

Akan tetapi pada tahun 2024 lalu, lapangan kerja yang tercipta hanya 1.200 saja.

Baca juga: Solusi Masalah Pengangguran, Sandiaga Uno Luncurkan Desa Emas, Apa itu?

"Tantangan kami adalah agility (kemampuan bergera dari warga juga. Di samping keperbihakan dari para pengusaha kan untuk menurunkan derajat teknologinya sehingga lebih ramah dengan penyerapan tenaga kerja," jelas Aris.

Karena itu, Aris memandang jika anak-anak muda yang merupakan pencari kerja, perlu terus belajar, sembari meningkatkan skil atau kemampuannya

"Entah itu up-skilling, entah itu re-skilling, entah itu apapun namanya. Untuk bukan hanya sekedar teknikal, tapi juga sekaligus soft skill-nya. Untuk gigih, untuk one-tech, untuk tahan banting dan lain sebagainya," katanya.

Terlebih saat ini pencari kerja di Indonesia kebanyakan merupakan generasi Z (Gen Z) yang memiliki karakter kerja berbeda dengan pekerja sebelumnya.

"Kami menyadari itu karena memang Gen Z kan berbeda karakternya. Kami lah yang harus menyesuaikan dengan mereka," kata Aris.

"Jadi tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Gen Z," pungkas dia. 

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved