Berita Nasional

Soal Mentan Amran Sulaiman Maju Sebagai Ketua Umum PPP, Ini Pernyataan Haji Isam

Soal Cawe cawe Ambil Alih PPP, H Isam: Saya Tidak Tahu Menahu, Itu Hak Politik Amran Sulaiman Maju Ketum PPP

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
KETUM PPP - Pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad yang akrab disapa Haji Isam dalam jalan sehat Batulicin Festival (Batfest) 2023. Dirinya mengaku tidak tahu menahu soal masuknya nama Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam bursa calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad yang akrab disapa Haji Isam mengaku tidak tahu menahu soal masuknya nama Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam bursa calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Haji Isam menegaskan, langkah Amran Sulaiman untuk maju sebagai calon Ketua Umum PPP merupakan hak politik dari Menteri Pertanian RI tersebut.

Demikian hal itu disampaikan Haji Isam menepis adanya pemberitaan yang menyebut dirinya  cawe-cawe dalam memuluskan langkah Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menjadi Ketua Umum PPP dalam muktamar yang direncanakan pada September 2025 nanti.

“Itu haknya Pak Amran, saya tidak tahu menahu soal itu," kata Haji Isam, Selasa,(27/5/2025).

Haji Isam menekankan, tudingan bahwa dirinya 'menggendong' Mentan Amran untuk menguasai PPP, tidak akurat.

Haji Isam menyebut, tudingan dirinya dan Mentan Amran saat ini sedang menunggu restu dari Presiden Prabowo untuk mengambil alih PPP juga tidak mendasar.

“Saya tidak tahu," ungkap Haji Isam.

Haji Isam juga membantah dirinya bertemu dengan Plt Ketum PPP Mardiono di Jakarta, usai Pemilu 2024.

Dalam narasi yang beredar, Mardiono menawarkan Haji Isam untuk mengambil alih PPP

“Tidak pernah dan saya tidak tahu menahu soal itu," kata Haji Isam.

Haji Isam juga turut menyanyangkan, dikaitkan dirinya dengan sejumlah menteri di Kabinet Merah Putih (KMP). 

Padahal sudah jelas, Presiden Prabowo Subianto memilih para menteri tentunya dengan banyak pertimbangan. Berdasarkan kemampuan, kecakapan dan integritas.

Apalagi, latar belakang yang dimiliki Presiden Prabowo Subianto, sangat independen. Jadi bukan karena kedekatan dengan seseorang.  

"Mereka (menteri) orang profesional, dipilih karena mempunyai kemampuan di bidangnya. Bukan karena kedekatan saya dengan mereka," tandas  Haji Isam.

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy sudah membantah kabar tak sedap yang menerpa Haji Isam terkait rencana mengakuisisi (ambil alih) PPP.

Dia bilang, munculnya nama Mentan Amran sebagai kandidat Ketum PPP, murni hasil diskusi di internal pengurus partai.

“Tidak ada sama sekali upaya Haji Isam untuk mengakuisisi PPP. Sebagai pengusaha sukses, Haji Isam tidak butuh mengakuisisi partai mana pun,” ujar Rommy, sapaan akrab Romahurmuziy.

Rommy menegaskan, PPP melihat potensi Mentan Amran karena mempertimbangkan kemampuan dan ketokohannya.

Kebetulan, PPP saat ini membutuhkan tokoh yang bersedia mewakafkan sumber daya yang dimiliki untuk membesarkan kembali parpol yang berdiri sejak 5 Januari 1973.

Rommy Bantah Jokowi Cawe-cawe Rayu Amran

Diberitakan sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kini sedang berjibaku mencari ketua umum yang baru.

Partai orde baru (orba) itu gagal menempatkan kadernya di DPR RI pada periode 2024-2029, sebab saat Pemilu 2024 meraih hasil jeblok.

Untuk itu, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy atau Rommy, berupaya mencari ketua umum baru dari luar partai.  

Terkait hal ini, Wakil Ketua Umum PPP Rusli Effendi menyayangkan sikap Rommy.

Baca juga: PPP Bidik Duet Amran Sulaiman dan Haji Isam, Gus Rommy: Kami Mencari Tokoh Sekaligus Tauke

Menurutnya, Rommy telah melakukan eksploitasi terhadap PPP

"Sangat tidak etis, seperti mengeksploitasi partai dan seolah-olah ini merupakan barang dagangan," ujar Rusli dikutip dari Kompas.com, Senin (26/5/2025). 

Diketahui, sejumlah tokoh dari luar partai dibujuk Rommy untuk menjadi calon ketua umum PPP

Terdapat nama seperti Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, Anies Baswedan, hingga eks Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman. 

Rusli sendiri terbuka jika tokoh dari eksternal ingin bergabung dengan PPP. 

Baca juga: Kader PPP Jakarta Tolak Rencana Elit Partai Buka Lapak untuk Ketua Umum dari Eksternal

Namun, ia mengingatkan mekanisme dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) yang mengatur masuk dan keluarnya seseorang dari PPP

"Kami menyambut baik kalau memang ada tokoh yang mau bergabung bersama dan berjuang untuk membangun bangsa, ahlan wa sahlan. Tapi tentu semua ada mekanismenya, kalau di PPP ada AD/ART. Saya rasa tidak hanya PPP yang memiliki mekanisme, namun partai lain atau di setiap organisasi manapun juga punya," tegas Rusli. 

Rusli berharap, ke depannya para kader tetap dapat menjaga muruah PPP dan tidak memperdagangkan partai. 

Apalagi saat ini ia melihat, nama-nama dari internal PPP masih layak diberi kesempatan untuk memimpin partai berlambang Ka'bah itu. 

Baca juga: Jelang Muktamar PPP, Gus Yasin Inginkan Pemilihan Ketua Umum Tidak Ada Praktik Transaksional

"Saya pastikan sebagai kader yang bergerak dari bawah, bahwa calon dari internal PPP masih mumpuni dan pantas tentunya tidak kalah dengan tokoh-tokoh eksternal," ujar Rusli. 

Sebelumnya, Rommy mengungkap sejumlah nama dari eksternal yang masuk bursa calon ketua umum PPP

Mereka adalah mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, hingga eks Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. 

Bahkan, Rommy menyebut pernah membujuk Anies untuk menjadi ketua umum PPP. 

KETUM BARU - Ketua Majelis Pertimbangan PPP M. Romahurmuziy atau Rommy sedang berjibaku mencari ketum baru buat PPP.
KETUM BARU - Ketua Majelis Pertimbangan PPP M. Romahurmuziy atau Rommy sedang berjibaku mencari ketum baru buat PPP. (Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti)

Ia juga mengaku sudah berkonsultasi dengan Joko Widodo (Jokowi) terkait nama Amran Sulaiman

Menurutnya, diskusinya tersebut tak terlepas dari Amran yang merupakan Mentan dalam pemerintahan Jokowi. 

Lewat kinerjanya sebagai Mentan di era Jokowi dan Prabowo Subianto saat ini, Amran dinilai menjadi salah satu sosok yang tepat untuk memimpin PPP

"Beberapa kali diskusi saya dengan Pak Jokowi, termasuk yang di Solo, memang salah satu sebab mengapa kemudian semakin fokus nama Pak Amran. Karena Pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas Pak Amran jika diberikan sebuah amanah," ujar Rommy. 

Kendati demikian, ia membantah bahwa Jokowi ikut intervensi dalam Muktamar PPP yang akan memilih ketua umum baru. 

Rommy menjelaskan, pendapat Jokowi merupakan bagian dari masukan agar partai berlambang Ka'bah itu bisa kembali lolos ke parlemen. 

"Apakah Pak Jokowi cawe-cawe soal nama Pak Amran? Sama sekali tidak," ujar Rommy.

Menurut Rommy, apa yang dilakukannya agar PPP bisa kembali ke DPR RI.

"Saya berusaha sebisa mungkin agar partai ini kembali ke Senayan," ujarnya. 

"Effort untuk ke situ maha berat, mengingat belum ada satu sejarah pun sejak 1998, partai yang terlempar dari Senayan, mampu kembali," tegasnya.

"Karenanya dibutuhkan extraordinary power dan extra ordinary leader untuk memimpin PPP," katanya. 

"Karenanya saya berusaha membujuk banyak tokoh yang saya nilai mampu, baik karena ketokohannya," tandas Rommy.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved