Jelang Muktamar PPP, Gus Yasin Inginkan Pemilihan Ketua Umum Tidak Ada Praktik Transaksional
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, menyampaikan harapannya jelang Muktamar PPP sebagai forum konsolidasi.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, menyampaikan harapannya jelang pelaksanaan Muktamar PPP.
Gus Yasin yang merupakan putra ulama kharismatik KH. Maimun Zubair itu menegaskan pentingnya menjaga proses pemilihan ketua umum dari praktik transaksional.
“Muktamar tidak boleh ada yang namanya ‘nyuwun sewu’ transaksional. Kami ingin semuanya dilakukan dengan baik,” ujarnya lewat keterangan, Selasa (6/5/2025).
Pelaksanaan Muktamar PPP juga diharapkan agar menjadi forum konsolidasi momentum pembaruan bagi masa depan PPP.
Lebih lanjut, ia berharap kepemimpinan baru PPP bisa benar-benar memperjuangkan hak-hak rakyat serta mengedepankan nilai-nilai keislaman dalam setiap kebijakan.
“Bagaimana mensejahterakan masyarakat, amar ma’ruf nahi munkar, dan tentu nilai-nilai agama itu harus dikedepankan,” ungkap Wakil Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Gus Yasin juga menyoroti pentingnya transformasi internal PPP agar mampu kembali tampil signifikan di kancah politik nasional.
Baca juga: PAN Dukung Prabowo Jadi Capres di Pilpres 2029, PPP Tunggu Hasil Muktamar September 2025
Hal itu dikatakan di hadapan peserta halaqah, Forum Halaqah Ulama dan Kaderisasi PPP di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Semarang, Jawa Tengah.
“Masuk di parlemen, dan bukan hanya masuk tetapi juga signifikan,” ujarnya.
Secara terbuka, Gus Yasin juga menyatakan dukungannya kepada Agus Suparmanto sebagai calon Ketua Umum PPP.
Ia menilai Agus sebagai figur yang dianggap mampu membawa semangat perubahan dan menjaga marwah partai.
"Ada salah satu kandidat yang saya dukung, adalah Mas Agus,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Muhammad Romahurmuziy atau Gus Romy, dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa PPP harus kembali pada jati dirinya sebagai partai berbasis pesantren dan ulama.
“Kembali ke pesantren dan ulama. Hal tersebut adalah basis dari PPP,” kata Gus Romy.
Dinamika perubahan demografi pemilih yang kini didominasi generasi muda juga perlu diperhatikan dengan proses peremajaan tampilan dan pendekatan politik yang lebih relevan.
Bupati Pati Sudewo Didesak Mundur, Mendagri Tito Karnavian: Jangan Sampai Ada Kepentingan Politik |
![]() |
---|
Minta Romahurmuzy Dipecat, Kader PPP Kepung Kantor DPP di Menteng |
![]() |
---|
Anies Baswedan Santer Masuk Bursa Calon Ketum PPP, Bertemu Rommy Hingga Pilih Makan Soto Dulu |
![]() |
---|
Kader PPP Jakarta Tolak Rencana Elit Partai Buka Lapak untuk Ketua Umum dari Eksternal |
![]() |
---|
PAN Dukung Prabowo Jadi Capres di Pilpres 2029, PPP Tunggu Hasil Muktamar September 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.