Berita Jakarta

Kericuhan Unjuk Rasa di Depan Balai Kota Jakarta, Bermula dari Dua Mahasiswa Terobos Gerbang

Aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa Trisakti sempat memanas di depan gedung Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (21/5/2025).

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Junianto Hamonangan
Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
DEMO RICUH- Aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa Trisakti sempat memanas di depan gedung Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (21/5/2025). Kericuhan terjadi ketika dua orang mahasiswa yang mengendarai sepeda motor menerobos pintu gerbang Balai Kota.  

"(Aksi mahasiswa di) Depan Balai Kota, 7 polisi terluka," ujar Susatyo, saat dikonfirmasi, Rabu malam.

Ia juga menuturkan bahwa ada massa aksi yang turut diamankan, tetapi jumlahnya tak diungkapkan.

"Ya (ada yang diamankan), tunggu rilis resmi," ucapnya, secara singkat. 

Diberitakan sebelumnya, aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa ricuh di depan Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (21/5/2025). 

Nampak, massa aksi menggunakan almamater berwarna biru dongker itu mengepung pintu pagar depan kantor Gubernur DKI Jakarta.

Terlihat juga satu mobil komando yang di atas terdapat beberapa mahasiswa berteriak menggunakan mikrofon.

Mobil komando tersebut disertai dengan tulisan “Suara Rakyat”.

Kemudian tepat di depan mobil komando mahasiswa, terdapat mobil komando lainnya yang di atasnya Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro, berteriak dengan lantang untuk menjaga keadaan agar tetap kondusif.

Baca juga: Demo Mahasiswa di Depan Balai Kota Jakarta Berakhir Ricuh, 93 Orang dan 43 Motor Diamankan Polisi

Tetapi massa aksi tidak ingin berdiskusi dua arah, massa aksi bahkan tak nampak membawa atribut demonstrasi seperti bendera, spanduk atau poster berisi tuntutan.

Akibat tidak adanya kesepahaman, massa aksi dan pihak kepolisian pun ricuh.

Polisi yang berjaga langsung mengadang massa yang mencoba untuk masuk, hingga terjadi aksi saling dorong yang memanas di depan gerbang.

Aksi saling dorong antara aparat dan massa berlangsung memanas bahkan mengganggu kenyamanan masyarakat karena hingga menutup arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan. 

"Ini sudah anarkis, kalian sudah melakukan pemukulan terhadap anggota saya, ini sudah tindak pidana,” ungkap Susatyo dari atas mobil komando.

Alhasil, dikarenakan semakin tidak kondusif massa aksi yang menggunakan almamater dongker itu akhirnya dibawa menggunakan Transjakarta menuju Polda Metro Jaya. (m31)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved