Berita Nasional

18 Anggota KKB Ditembak Mati, Wilayah Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning Papua Kini Bebas OPM

18 Anggota KKB Ditembak Mati, Wilayah Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning Papua Kini Bebas OPM

Editor: Dwi Rizki
Tribunnews.com
OPM - Satgas gabungan TNI berhasil melumpuhkan salah satu tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM), Nekison Enumbi alias Bumi Walo Enumbi, dalam sebuah operasi yang berlangsung di Distrik Ilamburawi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Sabtu (10/5/2025). 

Sebagai informasi, Nekison Enumbi telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Puncak Jaya dengan nomor DPO/S-34/IV/RES.1.7/2024/RESKRIM tertanggal 25 April 2024.

Baca juga: Guru dan Nakes di Yahukimo Papua Dibunuh OPM, Pengamat: Ini Bukan Perjuangan, Ini Terorisme

Ia tercatat terlibat dalam sejumlah aksi penembakan yang menyebabkan gugurnya aparat keamanan.

Salah satunya insiden pada 21 Januari 2025 terhadap anggota Polsek Puncak Jaya dan penembakan terhadap seorang purnawirawan Polri pada 7 April 2025.

Tidak hanya menyerang aparat, Nekison juga diketahui melakukan kekerasan terhadap warga sipil, seperti penembakan terhadap tukang ojek pada tahun 2024 yang menyebabkan korban meninggal dunia. 

Nekison pernah menembaki kendaraan truk yang sedang melintas di jalur utama Distrik Tingginambut yang menjadi penghubung vital antara Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Jayawijaya.

Menurut Iwan, OPM secara umum dikenal tidak hanya menargetkan aparat keamanan, tetapi juga aktif meneror masyarakat sipil yang ditemuinya.

Baca juga: OPM Ancam Bakar Sekolah Penerima Makan Bergizi Gratis, Istana: Mereka Berhadapan TNI-Polri

Serangkaian aksi brutal yang mereka lakukan meliputi pembakaran sekolah di Distrik Beoga, pembunuhan terhadap guru dan tenaga kesehatan di Distrik Anggruk, serta pembantaian terhadap 11 warga sipil yang mendulang emas di aliran Sungai Silet, Kabupaten Yahukimo.

Aksi Nekison tidak berhenti di situ karena dalam catatannya pernah melakukan kekerasan fisik kepada masyarakat sipil.

OPM memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan hoaks dan propaganda dengan beberapa akun seperti ORGANISASI PAPUA MERDEKA “OPM-TPNPB”, Tpnpb News, Paradise Broadcasting, Papua Merdeka Channel, dan Manuskrip Papua

Upaya itu dinilai oleh Iwan, berpotensi menciptakan opini publik negatif yang dapat mengganggu stabilitas dan memperlambat pembangunan di Papua Tengah.

"Kami mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum jelas kebenarannya. TNI bersama aparat lainnya akan terus hadir menjaga keamanan dan melindungi seluruh warga," papar Iwan.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved