Berita DPRD Kota Bogor

Komisi IV DPRD Kota Bogor Sidak Dapur SPPG Bosowa Bina Insani, Ini Temuan Terkait Keracunan Makanan

Komisi IV DPRD Kota Bogor Sidak Dapur SPPG Bosowa Bina Insani Terkait Keracunan Makanan

Editor: Dodi Hasanuddin
Foto Arsip Humas DPRD Kota Bogor
SIDAK SPPG BINA INSANI - Komisi IV DPRD Kota Bogor Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bosowa Bina Insani, Tanah Sareal. Hal ini dilakukan terkait kasus dugaan keracunan makanan MBG. 

WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR  -  Menindaklanjuti kasus keracunan makanan yang terjadi dari dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang berasal dari Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bosowa Bina Insani, Tanah Sareal.

Komisi IV DPRD Kota Bogor mendatangi lokasi dapur untuk mengecek kelayakan dan melakukan pemantauan terhadap proses pembuatan makanan.

Jajaran anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor juga turut menggandeng pihak Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pendidikan (Disdik) dan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Bogor.

Baca juga: DPRD Kota Bogor Tengah Menggodok Raperda Tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan

Setibanya dilokasi, rombongan legislatif langsung mengecek kondisi dapur SPPG yang berlokasi di kantin sekolah.

Dalam pemeriksaan tersebut, Wakil Ketua Komisi IV, Rezky Kartika, mendapati beberapa hal yang menjadi catatan dan perlu dilakukan peningkatan mutu agar kondisi kebersihan dan mutu makanan bisa terjaga.

Sebab dalam pemeriksaan tadi, anggota Komisi IV menemukan adanya lalat yang hinggap di makanan yang sedang disiapkan untuk dikemas.

Baca juga: Adityawarman Adil Sampaikan DPRD Kota Bogor Dukung Upaya Perlindungan Anak, Utama Penguatan Keluarga

Serta, lantai di ruang pengemasan makanan kurang bersih dan penggunaan meja kayu yang dinilai kurang baik karena bisa menjadi media bagi bakteri.

"Jadi ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan untuk menjaga kebersihan makanan dan ruang pengemasan makanan," kata Rezky.

Sekretaris Komisi IV, Juhana, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dari fungsi pengawasan DPRD terhadap pelaksanaan program pemerintah.

 Sehingga kedepannya DPRD Kota Bogor dapat membantu pelaksanaan program dengan memberikan masukan yang meningkatkan kualitas pelaksanaan MBG di Kota Bogor.

"Prinsipnya kami mendukung program pemerintah MBG ini yang luar biasa manfaatnya. Tapi karena adanya kejadian ini, kami perlu mengetahui juga proses yang ada sheingga bisa membantu dengan memberikan masukan untuk perbaikan," kata Juhana.

Baca juga: Adityawarman Adil Ketua DPRD Kota Bogor Halalbihalal, Apresiasi Kontribusi Besar Notaris dan PPAT

Selain melakukan pemeriksaan, Komisi IV DPRD Kota Bogor juga menyempatkan waktu untuk berdiskusi dengan pihak Yayasan Bosowa Bina Insani dan pengelola Dapur SPPG bersama dengan Pemkot Bogor.

Berdasarkan hasil diskusi, dapat diketahui bahwa kejadian keracunan massal yang terjadi ini dapat dikategorikan sebagai status Kejadian Luar Biasa (KLB) karena hampir 10 persen korban dari jumlah penerima manfaat.

Sebab berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Dinkes Kota Bogor, hari ini telah masuk informasi adanya korban baru.

"Dari Informasi ada masuk lagi pagi ini. Sehingga bisa dikatakan bahwa ini masih berkembang untuk jumlah korban, mungkin hari ini bahkan bertambah," kata anggota Komisi IV, Endah Purwanti.

Baca juga: Meresahkan, DPRD Kota Bogor Dukung Pemkot Tertibkan Pengamen di Angkot dan Reklame Ilegal

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved