May Day
Said Iqbal Klaim 90 Persen Buruh Dukung Prabowo, Zulfikar Akbar: Dia Perjuangkan Nasibnya Sendiri
Said Iqbal Klaim 90 Persen Buruh Dukung Prabowo, Zulfikar Akbar: Dia Perjuangkan Nasibnya Sendiri bukan nasib buruh
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal di depan Presiden Prabowo mengeklaim bahwa 90 persen buruh mendukung dan berada di barisan Presiden Prabowo Subianto.
Hal tersebut disampaikan Said Iqbal dalam peringatan Hari Buruh atau May Day yang dihadiri Prabowo pada Kamis (1/5/2025).
Pegiat Media Sosial yang juga mantan jurnalis Topskor, Zulfikar Akbar, mengkritik pernyataan Said Iqbal tersebut.
Baca juga: Meski Bertepatan dengan Peringatan Hari Buruh, Jumlah Penumpang KA Tembus 64.305 Orang Hari Ini
Menurut Zulfikar, Said Iqbal sedang memperjuangkan nasibnya sendiri bukan nasib buruh.
Hal itu dikatakan Zulfikar melui unggahan di akub X miliknya.
"Di Hari Buruh, Said Iqbal sedang memperjuangkan nasib dirinya sendiri," ujar Zulfikar sembari menautkan pemberitaan soal pernyataan Said Iqbal di salah satu media online.
Seperti diketahui pernyataan Said Iqbal itu dikatannya saat peringatan May Day di Monas, di hadapan Prabowo.
"Banyak sekali hari ini, Prabowo memberikan sebuah harapan, optimisme, dan perlindungan pada kaum buruh. Kami buruh percaya," kata Said.
"Boleh saya klaim, 90 persen buruh Indonesia mendukung Pak Prabowo, berada di barisan Pak Prabowo, dan akan berjuang bersama Pak Prabowo hingga kesejahteraan kaum buruh terwujud," kata Said.
Dalam peringatan Hari Buruh 2025, sekitar 200.000 buruh hadir di Lapangan Monas.
Mereka menuntut enam hal kepada Prabowo. Yakni, penghapusan outsourcing atau alih daya; menetapkan standar upah yang layak; pembentukan satuan tugas (Satgas) pemutusan hubungan kerja (PHK); pengesahan revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT); dan pemberantasan korupsi melalui RUU Perampasan Aset.
Dalam kesempatan itu Prabowo menyatakan bahwa dirinya adalah presiden para buruh dan orang susah.
Oleh karena itu, Prabowo menyampaikan sejumlah janji kepada para buruh yang ada di Indonesia.
"Saya merasa menjadi presidennya buruh, petani, nelayan, orang yang susah," kata Prabowo saat sambutan di atas panggung.
Salah satu janji Prabowo adalah komitmennya mencari cara untuk menghapus sistem kerja outsourcing atau alih daya di Indonesia.
"Saya juga akan meminta dewan kesejahteraan nasional mempelajari bagaimana caranya kita kalau bisa tidak segera tapi secepat-cepatnya kita ingin menghapus outsourcing," kata Prabowo.
Prabowo juga mengumumkan rencana pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional sebagai hadiah untuk para buruh dalam momentum peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025.
Baca juga: Mengenal Marsinah, Sosok Buruh yang Dinobatkan Prabowo Sebagai Pahlawan Nasional
Tak hanya Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, Prabowo mengumumkan rencana pembentukan Satgas PHK.
"Kita tidak akan membiarkan rakyat kita, kita tidak akan membiarkan pekerja-pekerja di-PHK seenaknya," ujar Prabowo.
Satu hal menarik yang dijanjikan Prabowo lainnya adalah mendukung usulan agar Marsinah mendapatkan gelar pahlawan nasional dari kaum buruh.
Menurut Prabowo, nama Marsinah muncul saat dirinya bertanya kepada sejumlah pimpinan serikat buruh dan pekerja.
Kemudian, Prabowo mendorong segera disahkannya RUU PPRT dan RUU Perlindungan Pekerja di Sektor Kelautan dan Perikanan.
Terakhir, yang juga tak kalah penting adalah janji Prabowo mendukung segera disahkannya UU Perampasan Aset sebagai bagian dari upaya pemberantasan korupsi.
"Saudara-saudara, dalam rangka juga pemberantasan korupsi, saya mendukung Undang-Undang Perampasan Aset. Saya mendukung," ujar Prabowo.
Peringatan Hari Buruh Internasional di Monas dihadiri sekitar 200.000 orang.
Mereka berasal dari kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, serta seluruh daerah di Indonesia
Kehadiran Prabowo Tak Selesaikan Masalah
Sementara itu Peneliti Senior Pusat Riset Politik BRIN Lili Romli mengatakan kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam perayaan May Day 2025 di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis (1/5/2025), belum cukup mengatasi persoalan mendasar yang dialami buruh.
“Saya kira tidak cukup hanya hadir dalam acara seremonial saja, tapi harus juga mengatasi problem mendasar dari kalangan para buruh,” ujar Lili.
Lili mengingatkan, pemerintah tetap harus menghadirkan kebijakan-kebijakan baru yang bisa mengatasi permasalahan kesejahteraan para buruh.
Sebab, masih banyak buruh yang mendapat upah rendah, hingga kesulitan mengakses layanan pendidikan.
“Seperti diketahui banyak dari mereka masih belum sejahtera karena upah yang rendah dan belum memiliki rumah yang layak, serta pendidikan untuk anak-anaknya yang lebih baik. Untuk itu, perlu ada kebijakan dan keberpihakan terhadap nasib buruh tersebut,” ujar Lili.
Meski begitu, Lili mengakui bahwa kehadiran Prabowo dalam acara May Day akan mendirikan dampak positif.
Sebab, pemerintahan Prabowo akan dianggap mulai menunjukkan keberpihakannya terhadap kelompok buruh.
“Tentu dengan keberpihakan tersebut akan berdampak positif bagi pemerintahan Pak Prabowo. Dukungan kalangan buruh akan meningkat,” katanya.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google Newsdan WhatsApp
Soal Mahasiswa Sandera Intel Polisi Saat May Day 2025 di Semarang, IPW: Itu Perbuatan yang Dilarang |
![]() |
---|
Pemkab Bekasi Luncurkan Aplikasi PECAK Saat Perayaan May Day 2025 |
![]() |
---|
Prabowo Minta Izin Ngopi: Pidato May Day yang Tak Terlupakan |
![]() |
---|
Prabowo Subianto Beri Hadiah Spesial kepada Buruh pada Peringatan May Day 2025, Simak Isi Kadonya |
![]() |
---|
Peringati May Day 2025, Ini Sederet Kado yang Diberikan Presiden Prabowo untuk Buruh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.