Momen Orangtua Murid di Lebak Gotong Sendiri Kursi Pengganti, Usai Anaknya Dituduh Merusak

Orangtua murid di Kabupaten Lebak yang bernama Arta Grace Monica (35) menggotong meja dan kursi seorang diri ke sekolah

Editor: Joanita Ary
Kompas TV
ORANG TUA MURID -- Orangtua murid di Kabupaten Lebak yang bernama Arta Grace Monica (35) menggotong meja dan kursi seorang diri ke sekolah. Arta melakukan itu sebagai bentuk tanggung jawab karena anaknya dituduh merusak kursi dan meja di kelas sehingga disuruh mengganti. Momen itu terjadi pada Senin (28/4/2025), dan video saat Arta menggotong meja dan kursi beredar luas di media sosial. 

WARTAKOTALIVECOM, JAKARTA --  Orangtua murid di Kabupaten Lebak yang bernama Arta Grace Monica (35) menggotong meja dan kursi seorang diri ke sekolah.

Arta melakukan itu sebagai bentuk tanggung jawab karena anaknya dituduh merusak kursi dan meja di kelas sehingga disuruh mengganti.

Momen itu terjadi pada Senin (28/4/2025), dan video saat Arta menggotong meja dan kursi beredar luas di media sosial.

Dalam unggahan video pada akun instagram @kompastv, Arta berjalan seorang diri menuju gedung SD 2 Pasir Tangkil, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten.

Saat dikonfirmasi, Arta mengaku berjalan 200 meter dari rumahnya ke sekolah.

"Karena disuruh mengganti oleh kepala sekolah di grup kelas, saya bersedia tanggung jawab," kata Arta usai mengantarkan meja dan kursi ke sekolah, Senin. Arta mengatakan, niat mengganti meja dan kursi muncul setelah orangtua murid ditegur oleh kepala sekolah di grup WhatsApp. Dalam tegurannya, kepala sekolah menyebut anak-anak diminta untuk tidak merusak fasilitas sekolah dan belum tentu mau mengganti.

Adapun meja dan kursi yang dimaksud rusak merupakan tempat duduk anaknya.

"Saya tanya ke anak saya, kata anak saya itu memang sudah rusak sebelumnya, tapi saya bersedia ganti dan sampaikan di grup itu. Kepala sekolah bilang alhamdulillah kalau mau ganti," kata Arta.

Arta kemudian membeli satu set meja dan kursi serupa secara online.

Arta membelinya dengan harga sebesar Rp 400.000.

"Harganya cukup untuk membeli sekarung beras," ujarnya.

Kemudian saat meja dan kursi sudah tiba, Arta kemudian mengantarkannya ke sekolah dengan berjalan kaki seorang diri.

Arta juga membubuhkan tulisan "Meja ini dapat dibeli oleh orangtua karena disuruh mengganti" di atas meja dengan spidol hitam.

Kini Arta mengaku sedih dengan peristiwa yang baru saja dia alami.

Namun demikian, dia juga mengaku lega karena sudah menuntaskan tanggung jawabnya.

Sumber: KOMPAS
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved