Berita Regional

Ini Kategori Siswa yang Akan  Dijemput TNI untuk Pendidikan Militer di Jabar, Uji Coba Dedi Mulyadi

Ini Kategori Siswa yang Akan  Dijemput TNI untuk Pendidikan Militer di Jabar, Uji Coba Dedi Mulyadi

Tangkapan Layar YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel
SISWA DIJEMPUT TNI - Foto tangkapan laya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Kamis, (17/4/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi membeberkan 3 kategori siswa yang akan dijemput TNI untuk pendidikan militer. 

WARTAKOTALIVE.COM -- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi akan memulai uji coba pendidikan militer untuk siswa-siswi SMA, SMK dan MA yang dianggap bermasalah, pada 2 Mei 2025 mendatang.

Menurut Dedi Mulyadi pendidikan militer untuk siswa-siswi SMA sederajat ini akan diujicobakan di beberapa sekolah sebagai percontohan, sebelum ditetapkan di seluruh sekolah di Jabar.

Rencananya, KDM akan menggandeng TNI dan Polri dalam pelaksanaan program pendidikan berkarakter di beberapa wilayah di Jabar tersebut.

Baca juga: Dedi Mulyadi Kirim Anak Bermasalah ke Barak Militer, Begini Penjelasan Lengkap TNI Angkatan Darat

 Akan disiapkan juga sekitar 30 hingga 40 barak oleh TNI khusus untuk pelaksanaan program ini. 

"Tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota. Kita mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu, lalu bertahap," kata Dedi Mulyadi dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (26/4/2025), dilansir TribunJabar.id.

Ia menyebutkan bahwa siswa yang diprioritaskan untuk ikut program ini ada 3 kategori, antara lain

-Siswa yang sulit dibina; atau
-Siswa yang terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas; maupun
-Siswa yang terlibat tindakan kriminal.

Nantinya, kata dia peserta pendidikan militer ini akan dipilih berdasarkan kesepakatan antara sekolah dan orang tua.

"Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal," jelas Dedi Mulyadi.

 "TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," sambungnya.

Tujuan program ini adalah untuk membina siswa yang terindikasi nakal agar terhindar dari perilaku negatif.

Adapun pembiayaan program ini, akan dilakukan melalui kolaborasi antara Pemprov Jabar dengan pemerintah kabupaten/kota yang terlibat.

Dedi Mulyadi juga mengimbau agar siswa sekolah tidak mengendarai sepeda motor jika belum cukup umur.

"Harus segera dibuat Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Dinas Pendidikan dan Kemenag untuk mempertegas (kebijakan ini)," tegasnya.

Dedi Mulyadi pun berharap pendidikan berkarakter ini mampu mengubah perilaku siswa menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved