Viral Media Sosial

Bedah Skripsi Jokowi, Roy Suryo Temukan Lima Bukti Manipulasi, Apa Saja?

Pakar Telematika Roy Suryo Mengaku Telah Membedah Skripsi Jokowi. Dirinya Menemukan Lima Bukti Adanya Manipulasi.

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Viral Media Sosial - Pakar Telematika Roy Suryo membeberkan sejumlah fakta hasil penelusurannya dalam membuktikan keabsahan ijazah milik Presiden Republik Indonesia Ketujuh, Joko Widodo (Jokowi). Fakta itu dipamerkannya dalam program talkshow Indonesia Lawyers Club (ILC) yang dipandu Karni Ilyas pada beberapa waktu lalu.  

Tanda Tangan Palsu

Dalam paparan berikutnya, Roy Suryo mengungkapkan hasil analisisnya mengenai nama sekaligus tanda tangan Prof. Dr. Ir. Ahmad Sumitro yang tercantum sebagai dosen pembimbing. 

Terkait hal tersebut, dirinya secara langsung mengkonfirmasi putri dari almarhum Ahmad Sumitro. 

Putri almarhum yang kini bermukim di Australia itu katanya telah memverifikasi dan meyakinkan bahwa tanda tangan yang dibubuhkan dalam skripsi Jokowi bukan milik ayahnya.

"Dan yang lebih menarik lagi ini kesalahan kesalahan mulai muncul di sini, nama guru besar doktor teknik Ahmad Soemitro yang di sana bahkan sudah dikoreksi oleh putrinya sendiri, putrinya sekarang ada di Australia dia langsung bilang, 'itu bukan nama ayah saya, nama ayah saya guru besar doktor teknik Ahmad Sumitro pak'," ungkap Roy Suryo.

"Anda bayangkan Pak Karni, kalau misalnya saya minta tanda tangan Pak Karni, terus di nama saya tetap Karni Iljes, jadi mau tanda tangan? Pak Karni pasti marah. Padahal ini mahasiswa minta tanda tangan dosennya dan begitu lihat tanda tangan ini senyum si putri," bebernya.

"Dan dia dengan kata lain bilang itu bukan tanda tangan bapaknya dan begitu bandingkan akan langsung bisa lihat tanda tangan asli ini dengan profesor Ahmad Sumitro ada tekanan yang berbeda, tarikannya lain. Ini tanda tangan seperti seseorang yang baru belajar membuat tanda tangan, ragu-ragu," jelas Roy Suryo

Tak hanya itu, Roy Suryo juga mengungkap sejumlah kejanggalan di antaranya, tidak adanya lembar ujian skripsi yang seharusnya memuat tanda tangan penguji. 

Selanjutnya tidak adanya ketidaksesuaian nama pembimbing dengan pernyataan Jokowi serta tidak tercantumnya tanggal pengesahan pada dokumen. 

"Hal yang menarik lainnya adalah tidak ada tanggal Pak Karni. Jika kita kumpulkan skripsi dan itu sebagai syarat utama ijazah, harus ada tanggal. Dan yang paling menarik pak karni bukti rekaman itu ada berkali-kali Jokowi mengatakan Pembimbing saya Pak Kaspujo, ada dua kali dia menyebutkan tahun 2017 dan tahun baru-baru ini, 'saya dibimbing oleh Pak Kasmojo'," ujarnya menirukan pernyataan Jokowi.

"Maju mundur maju mundur, 'Kasmujo dulu galak sekali', tapi nama Kasmujo tidak ada di sini. Padahal itu pembimbingnya," jelasnya.

"Kejanggalan lainnya adalah tidak adanya lembar ujian dan itu ada tanda tangan dosen penguji harusnya di sini. Skripsi ini tidak pernah diuji atau siapa pengujinya, tidak ada," beber Roy Suryo

Jejak Rekayasa Digital

Dalam kesempatan yang sama, Roy Suryo mengungkapkan adanya kejanggalan terkait perbedaan kualitas kertas antar halaman yang signifikan. 

Kertas tersebut katanya diduga memiliki usia yang berbeda. 

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved