Viral Media Sosial
Bedah Skripsi Jokowi, Roy Suryo Temukan Lima Bukti Manipulasi, Apa Saja?
Pakar Telematika Roy Suryo Mengaku Telah Membedah Skripsi Jokowi. Dirinya Menemukan Lima Bukti Adanya Manipulasi.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pakar Telematika Roy Suryo berhasil membedah skripsi ijazah milik mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
Fakta itu dipamerkannya dalam program talkshow Indonesia Lawyers Club (ILC) yang dipandu Karni Ilyas pada beberapa waktu lalu.
Dalam paparannya, Roy Suryo mengungkap sejumlah kejanggalan dari skripsi yang menjadi syarat kelulusan Jokowi.
Dihadapan seluruh pihak, Roy Suryo memamerkan potret skripsi yang diperolehnya sendiri dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Potret yang diambilnya sendiri dengan menggunakan kamera beresolusi tinggi itu menunjukkan sejumlah kejanggalan.
Serupa dengan ijazah, dirinya meyakini skripsi Jokowi tersebut juga merupakan hasil rekayasa.
"Jadi ini skripsi aslinya, ini bukan dari sosmed, ini saya pegang sendiri, saya scan sendiri dengan menggunakan kamera beresolusi tinggi," ungkap Roy Suryo menunjukkan potret skripsi milik Jokowi lewat layar besar.
"Kalau kita buka selanjutnya ini menarik, karena berlanjut, kalau misalnya kita bisa lihat gambar selanjutnya ini nanti akan terlihat ketidakkonsistenannya," tambahnya.
Dalam lembar berikutnya, Roy Suryo menunjukkan potret halaman demi halaman skripsi berjudul 'Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kotamadya Surakarta' yang diklaim dibuat tahun 1985.
Teknik cetak pada beberapa halaman menunjukkan karakteristik mesin printer inkjet atau printer laserjet yang baru tersedia tahun 1990-an.
Sembari memperlihatkan perbedaan tekstur cetakan, Roy Suryo menyebutkan pada tahun skripsi dibuat, tepatnya tahun 1985, percetakan masih menggunakan teknik litografi manual dengan susunan huruf timah yang tidak sempurna.
Namun, apabila dibandingkan dengan cetakan skripsi Jokowi, terlihat adanya konsistensi font dan kerapihan yang hanya mungkin dihasilkan teknologi digital.
"Kita bayangkan sekarang ini tahun 1985 atau tahun 80-an, belum ada yang namanya mesin cetak mesin, ya (printer) laser juga waktu itu belum ada, yang namanya mesin cetak itu termasuk percetakan dan waktu itu yang dicetak itu mesin cetak tinggi Bang Karni," ungkap Roy Suryo.
"Jadi teknik itu litograf itu harus disusun huruf satu per satu, dibolak-balik kemudian diputar srek-srek gitu, trus muncul kayak gini. Jadi hurufnya disusun gitu, terus disusun satu per satu kadang hurufnya beda dengan huruf yang lain, jadi jenis fontnya beda," bebernya.
"Yang menarik dari skripsi ini adalah ketika di halaman selanjutnya, sekilas sama bang karni dengan yang tadi, tapi ini kalau orang ngerti percetakan dan dia kuliah itu namanya grafik publisitas, kebetulan saya anak komunikasi belajar ini udah langsung bisa lihat ya kalau lembaran ini dicetak dengan menggunakan teknologi yang sudah jauh melampaui zamannya. Ini teknologi tahun 90an, karena ini hasil dari mesin cetak injet, keluar setelah laser jet jadi ini di atas tahun 92," papar Roy Suryo.
Sederhana, Ini Alasan Dr Tifa Berani Lawan Jokowi yang Punya Uang dan Kuasa |
![]() |
---|
The Real Superhero, Petugas Damkar Lompat dari Atas Jembatan Selamatkan Gadis yang Hampir Tenggelam |
![]() |
---|
Viral Koboy Jalanan Pamer Shotgun di Duren Sawit Jaktim, Warganet Buru Plat B 71URS |
![]() |
---|
Viral Koper Penumpang di Bandara Soekarno Hatta Ditulisi Kata Vulgar |
![]() |
---|
Jadi Simbol Perlawanan, Bendera One Piece Berkibar di Margonda Depok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.