Makan Bergizi Gratis

Profesor Kritisi Program MBG Hingga Koperasi Merah Putih, Begini Jawaban Prabowo Subianto

Prabowo Subianto sebut, program Makan Bergizi Gratis bertujuan untuk memastikan setiap anak Indonesia tumbuh dengan sehat dan kuat.

|
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Sigit Nugroho
WartaKota/Alfian Firmansyah
PROFESOR PENGKRITIK MBG - Presiden RI Prabowo Subianto hadiri Peluncuran program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025). Pada kesempatan itu, Prabowo mengungkap ada profesor yang nyinyir mengkritisi program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

WARTAKOTALIVE.COM, PALEMBANG - Presiden RI Prabowo Subianto mengungkap adanya profesor yang nyinyir mengkritisi program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Ketua Umum Gerindra itu pun bergurau, agar profesor tersebut belajar dengan Ustaz Adi Hidayat.

Hal itu disampaikan Prabowo saat hadiri Peluncuran program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025).

"Ada yang menentang. Ada yang nyinyir. Dan yang nyinyir, kagetnya itu ada yang profesor nyinyir. Tapi tidak apa-apalah, biar nanti profesor belajar dari Ustadz Adi Hidayat," kata Prabowo.

"Jangan-jangan dia profesornya di ruangan. Tidak tahu belajarnya apa, tapi di ruangan. Kita mau yakinkan tidak ada anak Indonesia yang lapar," jelas Prabowo.

Prabowo menegaskan, program Makan Bergizi Gratis bertujuan untuk memastikan setiap anak Indonesia tumbuh dengan sehat dan kuat.

"Kita mau yakinkan tidak ada anak Indonesia yang tidak tumbuh badannya karena kurang gizi. Yang jumlahnya itu cukup banyak. 25 persen dari 4 anak Indonesia, 1 kurang gizi," terang Prabowo.

Baca juga: Soal Kondisi Ekonomi Indonesia, Prabowo Subianto: Ada yang Mengatakan Saya Dibohongi Menteri, Tidak

Menurut Prabowo, pihak yang mengkritik tidak melihat bahwa ibu hamil juga menjadi bagian dari program makan bergizi gratis tersebut 

Ia menyebutkan, Indonesia satu-satunya negara yang memberikan makan bergizi gratis kepada ibu hamil. 

Padahal, banyak negara lain yang ingin ke Indonesia untuk belajar mengenai program MBG ini.

"Program MBG itu mulai dari ibu hamil mungkin satu-satunya negara di dunia. Di mana ada program ibu hamil, tiap hari makan diantar ke rumahnya. Coba kasih lihat di mana ada negara sekarang. Sudah-sudah sekali saya dapat surat dari pimpinan negara lain, ke Indonesia mau belajar tentang makan bergizi. Saya katakan kita belum, nanti akhir tahun baru kita selesai semua," papar Prabowo.

Tak hanya soal Makan Bergizi Gratis, Prabowo juga singgung adanya profesor yang mengkritisi pembangunan 80.000 Koperasi Merah Putih yang dibilang tidak berguna. 

Menurut Prabowo, pembangunan koperasi yang akan memiliki gudang untuk hasil pangan itu, akan mengamankan kondisi pangan di desa.

Baca juga: Prabowo Subianto Bakal Kirim Utusan untuk Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

"Saya baca kemarin ada profesor yang tanya, tidak ada gunanya koperasi di desa. Koperasi yang kita canangkan. Minimal 70.000 koperasi merah putih baru, kalau bisa 80.000. Katanya tak ada gunanya," katanya.

"Saya sedih tahun-tahun belakangan. Saya dulu ketua HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) saya dapat laporan, Pak, di desa saya kita baru panen mangga yang paling bagus di dunia. Tapi tidak ada kendaraan untuk ambil. Setelah berapa hari, hasil mangga yang terbaik itu rusak. Nangis petani-petani di desa itu," jelas Prabowo.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved