Kisah Pilu Mantan Pemain Sirkus Disetrum, Dirantai hingga Dikurung di Kandang Macan
Kisah pilu dialami mantan pemain sikut yang tergabung dalam Oriental Circus Indonesia (OCI), pernah diikat dengan rantai gajah dan dipukuli.
Tanggapan Wamen HAM Mugiyanto
Wakil Menteri HAM Mugiyanto menilai, testimoni para korban menunjukkan bahwa ada banyak hak asasi yang dirampas selama mereka menjadi pemain sirkus di OCI.
“Ada kemungkinan banyak sekali tindak pidana yang terjadi di sana, banyak kekerasan. Salah satu yang penting adalah soal identitas. Identitas seseorang adalah hak dasar, dan beberapa dari mereka bahkan tidak tahu siapa orangtuanya," kata dia.
Mugiyanto juga meminta maaf kepada para korban karena harus menyampaikan testimoni yang memilukan dan traumatik. Namun, ia berjanji pemerintah akan berupaya agar peristiwa serupa tidak terulang.
“Setelah mendengar laporan dari para korban, kami juga akan mencari keterangan dari pihak yang dilaporkan sebagai pelaku. Ini harus kami lakukan secepatnya untuk mencegah hal yang sama terulang,” kata Mugiyanto.
Bantahan Taman Safari Indonesia
Taman Safari Indonesia mengeklaim bahwa pihaknya tidak terkait dengan para mantan pemain sirkus yang mengaku mengalami kekerasan.
Manajemen Taman Safari menyebut bahwa masalah tersebut tidak terkait dengan perusahaan, namun melibatkan individu tertentu.
“Taman Safari Indonesia Group sebagai perusahaan ingin menegaskan bahwa kami tidak memiliki keterkaitan, hubungan bisnis, maupun keterlibatan hukum dengan eks pemain sirkus yang disebutkan dalam video tersebut,” tulis Manajemen Taman Safari Indonesia dalam keterangan resmi.
“Kami menilai bahwa permasalahan tersebut bersifat pribadi dan tidak ada kaitannya dengan Taman Safari Indonesia Group secara kelembagaan,” ujar mereka.
Lebih lanjut, pihaknya juga meminta agar kasus dugaan kekerasan dan eksploitasi tersebut tidak disangkutpautkan dengan mereka.
"Hak setiap individu untuk menyampaikan pengalaman pribadinya, namun kami berharap agar nama dan reputasi Taman Safari Indonesia Group tidak disangkutpautkan dalam permasalahan yang bukan menjadi bagian dari tanggung jawab kami," tulis pernyataan tersebut.
Mereka juga menekankan tidak adanya bukti yang jelas dari tuduhan kekerasan dan penyiksaan yang dilayangkan mantan pemain sirkus OCI.
"Terutama tanpa bukti yang jelas karena dapat berimplikasi kepada pertanggungjawaban hukum," ujar mereka.
Taman Safari Indonesia kemudian menekankan komitmen mereka untuk menjalankan kegiatan usaha dengan mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG), kepatuhan hukum, serta etika bisnis yang bertanggung jawab.
Taman Safari Indonesia juga mengajak masyarakat untuk bersikap bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di ruang digital.
"Dan tidak mudah terpengaruh oleh konten yang tidak memiliki dasar fakta maupun keterkaitan yang jelas,” tulis Taman Safari Indonesia.
(Tribunjabar.id/Salma) (Kompas.com/Kiki Safitri)
Jurnalis Antara Kena Bogem Polisi Saat Foto Arogansi Aparat di Unjuk Rasa Bubarkan DPR RI |
![]() |
---|
Pria Ini Gagahi Anak Tiri Sambil Rekam Aksi dengan HP, Psikolog: Menyakitkan Korban dan Keluarga |
![]() |
---|
Sebelum Meninggal, Balita Dianiaya Berulang oleh Ayah dan Ibunya di Ciputat Tangerang Selatan |
![]() |
---|
Bukan Hanya Roblox, Pemerintah Diminta Melarang Anak-anak Main Game Online yang Mengandung Kekerasan |
![]() |
---|
Orang Tua Wajib Tahu, Pemerintah Larang Anak-anak Main Game Roblox |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.