Viral Media Sosial

Polemik Gus Fuad Plered, Ketua MUI Minta Masyarakat Tak Terprovokasi-Minta Aparat Segera Bertindak

Polemik Gus Fuad Plered, Ketua MUI Ajak Masyarakat Jaga Kondusifitas dan Minta Aparat Segera Bertindak

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
VIRAL MEDIA SOSIAL - Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh. Asrorun Niam Sholeh mengajak masyarakat bisa menahan diri serta tidak terprovokasi oleh isu yang berkembang terkait pernyataan kontroversial yang disampaikan oleh Gus Fuad Plered baru-baru ini.  

"Tidak layak untuk ada subjektivitas, terlebih jika penilaiannya dilakukan oleh seseorang yang tidak kompeten dalam membahas usulan tersebut, terutama jika menggunakan kalimat yang mencerminkan keadaan mental yang tidak stabil. Menggunakan narasi yang bersifat rasis tanpa dasar adalah tidak pantas," ungkapnya.

Guru Tua, ujar dia, adalah seseorang yang memiliki pengetahuan, keterampilan, kebijaksanaan, kejernihan pikiran serta ketegasan sikapnya dalam mendukung Bung Karno dan menolak DI/TII, serta dalam teladan kehidupannya, pembangunan madrasah, dan jejak perjalanan dakwahnya.

"Kebijaksanaan dari para Guru Tua untuk negeri ini tidak bisa lagi diragukan," tandasnya. 

Tak akan tinggal diam

Sementara itu, Komisariat Wilayah (Komwil) Alkhairaat Sulawesi Tengah (Sulteng), telah menyatakan sikap akan menempuh jalur peradilan adat untuk memproses ujaran kebencian dan penghinaan yang dilakukan Fuad Plered terhadap Pendiri Alkhairaat, Guru Tua (Habib Idrus bin Salim Aljufri).

Langkah ini ditempuh oleh Komwil Alkhairaat Sulteng, karena sampai saat ini, kasus ujaran kebencian Fuad Plered melalui akun YouTube itu, tak kunjung diproses melalui jalur hukum formal. 

 Padahal sejumlah komwil, komda dan abnaul khairaat sudah melaporkannya ke pihak kepolisian.

Sikap serius ini ditunjukkan oleh Ketua Komwil Alkhairaat Sulteng, Arifin Sunusi, dengan intens melakukan komunikasi bersama Badan Musyawarah Adat (BMA) Sulteng dan Pengurus Besar (PB) Alkhairaat.

Arifin Sunusi bersama Sekjen PB Alkhairaat, Jamaluddin Mariadjang dan Ketua PB Alkhairaat, Asgar Basir Khan, telah melakukan pertemuan, guna merumuskan poin penting yang akan diajukan dalam persidangan adat nanti.

Hadir pula Sekretaris BMA Sulteng, Ardiansyah Lamasitudju dan sejumlah anggotanya, antara lain, Siti Norma Mardjanu dan Syuaib Jafar, Dr Nisbah, beserta sejumlah jajaran pengurus besar Alkhairaat lainnya, seperti Ashar Hasyim dan Suhban Lasawedi.

 Ketua Komwil Alkhairaat Sulteng, Arifin Sunusi, yang ditemui usai pertemuan, informasi tentang kanal YouTube yang berisi ujaran kebencian, penistaan, bahkan penodaan kepada Guru Tua, membuatnya marah dan merasa perlu melakukan sesuatu untuk memperingatkan pelaku (Fuad Plered).

“Dia tidak boleh berbicara di jagat media sosial secara sembarangan, apalagi yang isinya ujaran kebencian, rasis, dan dapat memecah belah keharmonisasian berbangsa bernegara,” kata Arifin, Kamis (03/04/2025) di ruang rapat PB Alkhairaat. 

Langkah pertama yang ia tempuh adalah berdiskusi dengan Sekjen PB Alkhairaat untuk mencari jalan keluar dalam menangani perkara tersebut.

“Jalan keluar itu tidak melalui jalur hukum formal seperti yang dilakukan oleh sahabat-sahabat komwil, komda dan abnaul khairaat lainnya. Saya meminta untuk menempuh jalur peradilan adat untuk menghukum orang ini,” katanya.

Setelah mendapat persetujuan, ia pun melakukan komunikasi-komunikasi dengan pemangku adat di wilayah keadatan Tanah Kaili.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved