Prabowo Subianto Tidak Takut dengan Kebijakan Donald Trump, Ogah Bergantung Amerika Serikat

Dia mengakui selama ini Indonesia terlalu terlena dengan pasar Amerika Serikat. 

Maka saatnya kata Prabowo Subianto, sudut pandang Indonesia harus berubah. Termasuk soal sudut pandang ekonomi mandiri. 

Baca juga: Blak-blakan Soal Reformasi 1998 , Prabowo Subianto: Siapa yang Bawa TNI Kembali ke Barak?

Sebagai informasi pasar saham di sejumlah negara mulai anjlok imbas kebijakan kenaikan tarif impor yang diterapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. 

Misalnya saja pada laporan BBC Senin (7/4/2025) pasar saham di Asia terus turun hingga Senin siang ini.

Hang Seng, indeks pasar saham Hong Kong, turun 12,9 persen kemudian Shanghai Composite dari Tiongkok turun lebih dari 8 persen.

Di Hong Kong dan Shanghai, ini adalah hari pertama perdagangan sejak Kamis, setelah ditutup pada hari Jumat karena hari libur umum.

Selain itu masih dimuat BBC, pasar saham Eropa juga ikut terkena dampak tarif ala Trump.

Indeks FTSE 100 London turun hampir 6 persen. Indeks Dax Jerman turun 7,6 persen, sementara indeks Cac 40 Prancis turun 7 persen.

Sementara dilaporkan Kontan, nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia masih belum diketahui.

Meski di pencarian Google IHSG disebut disebut anjlok 11,46 persen namun Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik mengatakan, berdasarkan data BEI melalui IDX Mobile, IHSG masih berada di posisi 6.510,62. 

“Sebaiknya investor tetap mengacu data resmi BEI agar tetap lebih akurat,” jelasnya kepada Kontan, Senin (7/4). 

Hingga kini perdagangan Bursa Efek Indonesia masih belum dibuka karena cuti bersama Lebaran. Pada perdagangan terakhir sebelum libur panjang, IHSG ditutup menguat. 

Berdasarkan data BEI pada akhir perdagangan 27 Maret 2025, IHSG ditutup menguat  0,59 persen atau naik 38,26 poin ke posisi 6.510,62. Kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp 11.126 triliun.

(Wartakotalive.com/DES/Harian Kompas)