Belasan Polisi Tanpa Surat Tugas Datangi Kantor Tempo Pascateror Kepala Babi dan Bangkai Tikus

Direktur Eksekutif LBH Pers, Mustafa, yang juga kuasa hukum Tempo menyebutkan, pada Sabtu (22/3/2025), belasan polisi datang ke kantor Tempo.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Junianto Hamonangan
Tangkapan Zoom
TEROR TEMPO - Direktur Eksekutif LBH Pers, Mustafa, yang juga kuasa hukum Tempo, saat konferensi pers secara daring soal Sikap Komite Keselamatan Jurnalis Terhadap Teror Tempo, Minggu (23/3/2025). Belasan polisi datang ke kantor Tempo, Sabtu (22/3/2025). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif LBH Pers, Mustafa, yang juga kuasa hukum Tempo menyebutkan, pada Sabtu (22/3/2025), belasan polisi datang ke kantor Tempo.

Hal itu usai redaksi Tempo, yang didampingi Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ), telah membuat laporan ke Bareskrim Polri terkait teror kepala babi yang diterima pada Jumat (21/3/2025). 

Adapun belasan polisi ini mengaku dari Polda Metro Jaya dan Mabes Polri.

Tetapi ketika diminta menunjukkan surat tugas, mereka tidak bisa memperlihatkannya.

"Kemarin belasan aparat kepolisian gabungan yang mengaku dari Polda Metro Jaya dan Mabes Polri mendatangi kantor Tempo. Sayangnya, saat kita minta surat tugas, mereka tidak bisa menunjukkan," ujar Mustafa, dalam konferensi pers secara daring soal Sikap Komite Keselamatan Jurnalis Terhadap Teror Tempo, Minggu (23/3/2025).

Mustafa menjelaskan, kedatangan polisi tersebut bertujuan untuk meminta keterangan saksi dan memeriksa kondisi kepala babi yang menjadi barang bukti dalam teror tersebut.

Pada Sabtu (22/3/2025), Tempo kembali mendapatkan teror, kali ini berupa bangkai enam ekor tikus yang kepalanya dipenggal.

"Mereka hanya meminta keterangan dari teman-teman untuk mengetahui siapa yang mungkin menjadi saksi, dan juga mengecek langsung kondisi kepala babi yang merupakan barang bukti," kata Mustafa.

Tempo telah menunjukkan bukti berupa kepala babi dan enam tikus yang sudah termutilasi kepada pihak kepolisian saat itu.

Namun, Mustafa menyayangkan belum ada perkembangan signifikan dari laporan yang telah dibuat oleh Redaksi Tempo terkait teror tersebut.

"Sehari setelah kami menerima kepala babi pada Jumat, kami melaporkan kejadian ini ke Mabes Polri. Sampai saat ini, kami belum mendapatkan panggilan resmi, klarifikasi, atau BAP terkait peristiwa tersebut," jelasnya.

Mustafa berharap laporan terkait teror kepala babi ini tidak hanya diterima, tetapi juga ditindaklanjuti oleh pihak Mabes Polri. 

Baca juga: Soal Teror Kepala Babi dan Tikus, Pemred Tempo Setri Yasra: Kaget, Variannya Agak Beda

Ia juga mengingatkan bahwa peristiwa ini bukan yang pertama kalinya terjadi. 

Sebelumnya, jurnalis Tempo, Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran, juga pernah menjadi korban teror sebanyak dua kali, ada Agustus dan September 2024.

Kaca mobilnya dipecahkan orang tak dikenal (OTK) dengan menggunakan sepeda motor.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved