Dedi Mulyadi Soal Jagoan Cikiwul Minta THR di Bekasi: Tidak Ada Tempat untuk Premanisme
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta kepolisian menindak tegas Suhada alias "Jagoan Cikiwul" atas perbuatannya meminta THR dengan paksa di Bekasi.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ikut angkat bicara perihal bang jago Cikiwul yang meminta tunjangan hari raya (THR) Lebaran.
Sebelumnya bang jago bernama Suhada itu meminta THR Lebaran ke perusahaan plastik di Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Dedi Mulyadi menegaskan pihaknya sudah meminta aparat kepolisian melakukan tindakan tegas terhadap aksi Suhada yang mengaku sebagai anggota organisasi masyarakat (ormas) itu.
"Kasus yang di Kota Bekasi juga saya sudah meminta untuk segera dilakukan penindakan tegas," kata Dedi, dikutip dari video yang diunggah di akun Instagram miliknya, @dedimulyadi71, Jumat (21/3/2025).
Dedi juga mengapresiasi sikap sekuriti perusahaan yang dimintai THR Lebaran karena berani berdebat dan menghalau Suhada bertemu pemilik perusahaan tempatnya bertugas.
"Pada sekuriti yang di Kota Bekasi pada salah satu perusahaan yang kemarin viral saya sampaikan ucapkan terima kasih atas keberaniannya," ungkap dia.
Dedi pun meminta seluruh sekuriti di wilayahnya memiliki sikap yang sama dari tindakan premanisme.
Hal ini dinilai penting supaya masyarakat Jawa Barat bisa aman, tertib, dan bahagia dari premanisme.
Dedi juga menegaskan di Jawa Barat tidak ada tempat untuk aksi premanisme.
"Orang-orang yang hidupnya hanya menggantungkan diri dari tindakan-tindakan intimidatif, dari sikap yang sifatnya premanisme pada akhirnya tidak akan mendapat tempat di wilayah Provinsi Jawa Barat," imbuh dia.
Baca juga: Sempat Kabur ke Bogor, Jagoan Cikiwul Bekasi yang Minta THR ke Pabrik Ditangkap Polisi di Sukabumi
Sebelumnya diberitakan, Suhada ditangkap polisi saat kabur ke Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (20/3/2025).
Suhada ditangkap setelah video aksinya meminta tunjangan hari raya (THR) Lebaran ke salah satu perusahaan plastik di Bantargebang, Kota Bekasi, viral di media sosial.
Setelah viral, Suhada sempat melarikan diri ke Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Pelarian Suhada berakhir setelah polisi meringkusnya di Sukabumi Kamis sore.
"Yang bersangkutan sudah ditangkap di Sukabumi kemarin Maghrib," kata Kapolsek Bantargebang Kompol Sukadi kepada Kompas.com, Jumat (21/3/2025).
Kebijakan Dedi Mulyadi Soal 50 Siswa di Satu Kelas SMP, Belum Tepat Diterapkan di Kota Bekasi |
![]() |
---|
Kebijakan Rombel Dikritik Atalia, Dedi Mulyadi Singgung Minimnya Pembangunan Sekolah di Era RK |
![]() |
---|
Rombel 50 Bikin Murid Sekolah Swasta Turun, BMPS Kabupaten Bogor: Kebijakan Ngawur dan Tidak Bijak |
![]() |
---|
Imbas Kebijakan Rombel 50 Dedi Mulyadi, Murid Sekolah PGRI di Kabupaten Bogor Menurun |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Siapkan Sanksi Tegas untuk Sekolah yang Nekat Gelar Study Tour: Kepsek Bakal Dicopot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.