Banjir

Soal Relokasi Korban Banjir, Pengamat Usul Manfaatkan Program Tiga Juta Rumah Prabowo Subianto

Hendri Satrio usulkan program 3 juta rumah yang dijanjikan Prabowo Subianto bisa dimanfaatkan untuk merelokasi korban banjir.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Sigit Nugroho
WartaKota/Yolanda Putri Dewanti
RELOKASI KORBAN BANJIR - Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa) buka suara terkait banjir di Jabodetabek. Hensa usulkan program 3 juta rumah yang dijanjikan Prabowo Subianto bisa dimanfaatkan untuk merelokasi korban banjir. (WartaKota/Yolanda Putri Dewanti) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa) buka suara terkait banjir di Jabodetabek.

Hensa mengusulkan program 3 juta rumah yang menjadi salah satu janji Presiden RI Prabowo Subianto dapat dimanfaatkan untuk merelokasi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir.

Menurut Hensa, langkah ini bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi dampak banjir yang berulang kali melanda sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Jakarta dan Bekasi.

Hensa menyoroti keberadaan perumahan-perumahan yang kerap menjadi langganan banjir.

Ia mempertanyakan proses pemberian izin pembangunan di kawasan tersebut.

"Seharusnya ada telaah ulang soal izin-izin itu. Perlu audit menyeluruh. Kenapa ada perumahan yang dibangun di jalur rawan banjir. Misanya di area yang terdampak jika tanggul jebol. Akibatnya, banyak korban jiwa dan kerugian setiap kali banjir terjadi," kata Hensa, Rabu (5/3/2025).

Baca juga: Istri Walikota Bekasi Ngungsi ke Hotel Mewah Kala Wilayahnya Direndam Banjir, Ini Kata Warganet

Hensa mengusulkan agar program 3 juta rumah yang digagas pemerintahan Prabowo tidak hanya fokus pada penyediaan hunian baru, tetapi juga digunakan untuk merelokasi warga yang tinggal di zona bahaya banjir.

"Bisa tidak sih sebagian dari 3 juta rumah itu dialokasikan untuk masyarakat yang rumahnya pasti kebanjiran setiap kali curah hujan tinggi? Ini bisa jadi langkah strategis," ujar Hensa.

Hensa menegaskan bahwa relokasi saja tidak cukup untuk permasalahan banjir tersebut.

Hensa menyarankan, agar kawasan perumahan yang telah direlokasi kemudian dirobohkan dan diubah fungsinya menjadi area resapan air, seperti situ atau danau.

"Setelah warga dapat rumah baru, kawasan lama yang rawan banjir itu dibongkar saja. Jadikan danau, misalnya Danau Galaksi atau Danau Nusa Indah," terang Hensa.

Baca juga: Tips Aman Motor Melewati Banjir, Perhatikan Ketinggian Air dan Jangan Lupa Matikan Mesin

"Jadi, selain menyelesaikan masalah banjir, kita juga menciptakan ruang terbuka yang bermanfaat," tuturnya.

Hensa berharap, usulan ini dapat menjadi pertimbangan pemerintah dalam menyusun kebijakan tata ruang dan penanggulangan bencana.

Dia juga mendorong agar ada evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola pembangunan perumahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

"Seharusnya sih di audit terlebih dahulu, mengapa izin itu bisa diberikan padahal daerahnya berpotensi banjir," terang Hensa.

Baca juga: Korban Banjir di Cililitan Kecil Jakarta Timur Keluhkan Sulitnya Mendapat Air Bersih

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved