Banjir

Ojek Gerobak Jadi Andalan Warga Ciledug Lewati Banjir Demi Pergi ke Tempat Kerja

Sejumlah warga memanfaatkan kreativitas lokal dengan menghadirkan “ojek gerobak”, yaitu gerobak dorong yang mampu mengangkut sepeda motor

Editor: Joanita Ary
Wartakotalive.com/Desy Selviany
OJEK GEROBAK -- Tangerang kembali dilanda banjir pada Selasa pagi, 8 Juli 2025, yang menenggelamkan Jalan Raya KH Hasyim Ashari di Ciledug Indah hingga setinggi 40–50 cm sekitar posisi paha orang dewasa. Genangan ini membuat akses vital tersebut lumpuh total, memaksa pengendara sepeda motor untuk memutar balik atau mencari jalur alternatif karena tak mampu menembus arus banjir Di tengah situasi darurat itu, sejumlah warga memanfaatkan kreativitas lokal dengan menghadirkan “ojek gerobak”, yaitu gerobak dorong yang mampu mengangkut sepeda motor beserta pengendaranya menyebrangi jalanan tergenang. 

WARTAKOTALIVECOM, Tangerang -- Tangerang kembali dilanda banjir pada Selasa pagi, 8 Juli 2025, yang menenggelamkan Jalan Raya KH Hasyim Ashari di Ciledug Indah hingga setinggi 40–50 cm sekitar posisi paha orang dewasa.

Genangan ini membuat akses vital tersebut lumpuh total, memaksa pengendara sepeda motor untuk memutar balik atau mencari jalur alternatif karena tak mampu menembus arus banjir

Di tengah situasi darurat itu, sejumlah warga memanfaatkan kreativitas lokal dengan menghadirkan “ojek gerobak”, yaitu gerobak dorong yang mampu mengangkut sepeda motor beserta pengendaranya menyebrangi jalanan tergenang.

Pada ojek gerobak ini, empat hingga lima orang bergandeng tangan menekan gerobak dari belakang, menuntunnya perlahan melintasi arus banjir agar kendaraan bisa sampai di sisi yang lebih kering

Tak hanya itu, terdengar pula sejumlah warga yang memilih menggunakan delman demi kelancaran melewati genangan air yang menghambat rutinitas pagi mereka.

Kehidupan sehari-hari di sepanjang Jalan KH Hasyim Ashari juga merasakan dampak langsung. Deretan pertokoan dan warung kelontong terpaksa tutup untuk sementara karena terendam air.

Beberapa pelanggan yang sempat mencoba membuka kiosnya memilih menunda aktivitas dagang akibat kondisi tersebut .

Di sisi lain, petugas dari BPBD Kota Tangerang, pemadam kebakaran, serta TNI-Polri dikerahkan untuk mengevakuasi warga yang masih memilih bertahan di rumah mereka meski kondisi banjir semakin mengancam.

Fenomena “ojek gerobak” ini bukan kali pertama terjadi, beberapa tahun lalu, ide serupa muncul saat banjir menutup akses di kawasan yang sama.

Namun, terulangnya metode ini kali ini menunjukkan bahwa kendati teknologi penanganan banjir terus berkembang, masih ada celah infrastruktur darurat yang membuat warga kembali kreatif menghadapi situasi kritis

Situasi ini mencerminkan semangat kebersamaan masyarakat Ciledug yang tak hanya bertahan menghadapi banjir, tetapi juga membangun solusi lokal untuk menjaga mobilitas tetap berjalan.

Di bidang tanggap darurat, peristiwa ini kembali menjadi pengingat pentingnya investasi infrastruktur termasuk peningkatan drainase dan jalur evakuasi agar akses publik tidak mudah terputus saat bencana hidrometeorologi datang.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved