Aspal Plastik Punya Keunggulan Tingkatkan Ketahanan Jalan dan jadi Solusi Pengelolaan Sampah

Aspal plastik mempunyai keunggulan dalam meningkatkan ketahanan jalan sekaligus menjadi solusi pengelolaan sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Istimewa
ASPAL PLASTIK - Aspal plastik mempunyai keunggulan dalam meningkatkan ketahanan jalan sekaligus menjadi solusi pengelolaan sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Indonesia. Hal itu terungkap dari riset evaluasi aspal plastik dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Aspal plastik mempunyai keunggulan dalam meningkatkan ketahanan jalan sekaligus menjadi solusi pengelolaan sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Indonesia.  

Hal itu terungkap dari riset evaluasi didasarkan pada implementasi aspal plastik di 23 ruas jalan yang tersebar di 9 kecamatan di Kabupaten Garut dengan total panjang jalan 50,2 kilometer. 

Peluncuran riset evaluasi aspal plastik diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 dengan tema “Kolaborasi untuk Indonesia Bersih.”

Salah satu parameter yang diuji adalah nilai Marshall Quotient (MQ) sebagai rasio dari stabilitas terhadap kelelehan yang digunakan sebagai indikator kekakuan campuran. 

Hasil uji menyimpulkan bahwa Nilai MQ tertinggi terjadi pada campuran aspal dengan menggunakan plastik yaitu sebesar 399 kg/mm, sedangkan nilai MQ terendah terjadi pada tanpa campuran (Aspal Normal) yaitu sebesar 366,7 kg/mm.

Kepala Balai Bahan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Yohanes Ronny menegaskan stabilitas dan ketahanan struktur perkerasan jalan terhadap deformasi dan retak merupakan aspek penting dalam pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. 

“Evaluasi penggunaan aspal plastik di Kabupaten Garut menunjukkan hasil yang sejalan dengan temuan kami pada 2017, yang menunjukkan keunggulan material aspal plastik dalam meningkatkan stabilitas serta memiliki umur layan yang cukup baik sehingga kebutuhan pemeliharaan jalan dapat dilakukan secara lebih efisien, hal ini dapat menjadi solusi yang efisien dan jangka panjang,” tegas Yohanes lewat keterangan, Rabu (26/2/2025).

Baca juga: Jumlah Emas Beredar di Masyarakat Hanya 1.800 Ton, Erick Thohir: Ada yang Simpan di Bawah Bantal 

Circular Economy & Partnership Manager Chandra Asri Group, M. Nicko A. Setyabudi, menjelaskan pencampuran cacahan plastik dengan aspal memberikan dampak positif terhadap beberapa parameter teknis. 

Berdasarkan hasil uji menunjukkan peningkatan kepadatan campuran aspal yang berpengaruh pada keawetan dan kemampuannya menahan beban. 

“Selain itu, nilai stabilitas dan Marshall Quotient—nilai kekakuan campuran beraspal dalam menerima beban—juga lebih tinggi, menegaskan keunggulan aspal plastik sebagai opsi material yang tahan lama dan ramah lingkungan,” jelas Nicko.

Direktur Yayasan Bakti Barito, Dian A. Purbasari mengungkapkan Implementasi Aspal Plastik di Kabupaten Garut merupakan wujud kemitraan yang telah terjalin dengan Pemerintah daerah setempat. 

Sementara Yayasan Bakti Barito berperan sebagai katalisator dalam implementasi aspal plastik

“Kami berharap inisiatif ini dapat direplikasi di lebih banyak daerah, guna mendukung pengelolaan sampah yang efektif, mengurangi tingkat sampah yang tidak terkelola sekaligus meningkatkan kualitas infrastruktur di Indonesia," ujar Dian.

Adapun riset penggunaan aspal plastik di Kabupaten Garut dilakukan oleh Yayasan Bakti Barito beserta dengan mitra, seiring dengan harapan perluasan adopsi aspal plastik di berbagai daerah di Indonesia. 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved