Narkoba

Direktur Interdiksi Narkotika Bea Cukai Ungkap Penyelundupan Mulai dari Keramik hingga Dubur

Masuknya narkoba ke Indonesia dengan berbagai cara, salah satunya bandar memakai keramik untuk menyimpannya

Wartakotalive/Miftahul Munir
PENYELUNDUPAN NARKOBA : Direktorat Interdiksi Narkotika Bea Cukai selama dua tahun mengungkap berbagai macam modus penyelundupan narkoba. Dir Interdiksi Narkotika, Syarif Hidayat akui selalui berhasil gagalkan peredaran narkoba. (Wartakotalive/Miftahul Munir) 

"Myanmar itu kan berbatasan dengan Thailand sampai ke Selatan paling ujung itu (jalur lautnya) berhadapan dengan Aceh. Jadi seberangnya Aceh itu sudah Myanmar. Kadang barang turun dari Malaysia bawah sampai ke Malaka atau Penang, itu barang bisa nyebrang ke Dumai (Riau)," ujar Syarif.

Baca juga: Melongok Rumah Produksi Narkotika Jenis Tembakau Sintetis Beromset hingga Rp 12 Miliar di Depok

Syarif melanjutkan, jalur laut Aceh, Medan, Dumai dan terus ke bawah menjadi titik pengantaran narkoba dari negara perbatasan.

Ia mengaku, biasanya para kurir lintas negara tersebur mengirim narkoba saat malam hari menggunakan speedboat.

"Mereka datang jam 01.00 WIB sampai jelang Subuh bawa ratusan kilogram sabu dari Myanmar atau Thailand," jelasnya.

Modus lainnya yang pernah diungkap oleh Direktorat Interdiksi Bea Cukai adalah memerintahkan orangtuanya berlibur ke Indonesia melalui jalur laut.

Orangtua tersebut diminta membawa satu tas berisikan narkoba dan ini merupakan modus yang paling jahat karena mengorbankan keluarga sendiri.

"Ada juga modus titip barang dari orang tidak dikenal, makanya kami imbau ketika menerima titipan dari siapapun yang tidak dikenal jangan mau. Karena itu sulit nantinya pembuktian bantahan karena barang tersebut ada padanya," imbuhnya.

Selain itu juga ada penyelundupan narkoba menggunakan tangki bahan bakar minyak (BBM) atau solar.

Akhirnya, isi BBM tersebut di sedot secara keseluruhan oleh anggotanya yang bertugas.

Setelah itu, tambah Syarif, di dasar tangki ada kotak besar dan ketika dibuka berisi narkotika jenis sabu ratusan kilogram.

"Isinya 200 kilogram lebih, jadi bayangkan dia sembunyikan barang di dalam tangki yang tidak akan disentuh. Itulah karena Tuhan bersama kami dan kedua berkat penciuman anjing pelacak," tandasnya.

Berikut data tangkapan Direktorat Interdiksi Narkotika Bea Cukai dari tahun ke tahun:

- Tahun 2024 jumlah tangkapan narkotika 7,4 ton (terbanyak Sabu, ektasi dan ganja

- Tahun 2023: 5,95 ton 

- Tahun 2022: 6,05 ton

- Tahun 2021; 4,5 ton

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved