Kriminalitas

Proyek TPA di Cibitung Bekasi Disatroni Belasan Pria, Mandor Akui Dua Anak Buahnya Jadi Korban

Sekelompok Pria Satroni Proyek TPA di Cibitung Bekasi, Mandor Ungkap Dua Anak Buahnya Terluka

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dwi Rizki
Tribunnews.com
KRIMINALITAS - Ilustrasi pembacokan. Komplotan perampok menyatroni proyek pembangunan Tempat Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di Jalan Raya Jagawana Desa Sukajaya Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi. Para pelaku yang bersenjata tajam itu melukai dua orang pekerja bangunan.  

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI -Komplotan perampok menyatroni proyek pembangunan Tempat Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di Jalan Raya Jagawana Desa Sukajaya Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi.

Para pelaku yang bersenjata tajam itu melukai dua orang pekerja bangunan. 

Seorang pekerja bernama Uus mengalami luka setelah disabet dengan senjata tajam oleh pelaku.

Sementara itu, rekannya, Ridho, tidak terluka meskipun disabet senjata tajam, namun handphone miliknya dirampas oleh pelaku.

Kepala proyek pembangunan TPA, Erman (55), mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (9/2/2025) dini hari.

Saat itu, sekelompok orang tiba-tiba membuka pintu dan masuk untuk menyerang anak buahnya yang berada di dalam, yaitu Uus dan Ridho.

Dirinya tak mengetahui jenis senjata tajam yang melukai anak buahnya. 

Hanya saja, dalam kejadian yang begitu cepat itu, dua orang anak buahnya terluka disabet senjata tajam.

“Kita enggak tahu celurit atau golok. Uus jari luka, tangan luka, kaki, sama punggung. Kalau Ridho enggak luka. Tapi handphonenya diambil,” ucap Erman di lokasi kejadian, pada Kamis (13/2/2025).

 

Usai kejadian, keduanya dibawa ke Rumah Sakit Medika oleh warga sekitar. Menurut Erman, ada dua orang yang membawa senjata tajam dan menyerang Uus serta Ridho.

 

Sementara beberapa orang lainnya menggunakan sepeda motor dan menunggu di depan lokasi. Selama tujuh bulan pembangunan TPA yang dibuka untuk umum ini, peristiwa tersebut merupakan kejadian pertama yang dialami oleh kedua pekerjanya.

 

“Ini di dalam kosong. Saya rasa kalau motifnya perampokan, dia salah sasaran. Yang masuk ke dalam dua orang. Menurut dia (Ridho) banyak sekitar 10 orang,” tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved